Pembangunan Tol Semarang-Demak di kawasan industri Sayung. Foto drone: Kaerul Umam

Kemacetan dan banjir rob masih menjadi persoalan serius di kawasan industri Terboyo dan Sayung. Pemerintah akan membangun jalan tol di dua kawasan tersebut yang sekaligus terintegrasi dengan tembok laut. Hasilnya, selain menanggulagi kemacetan dan banjir rob, akan ada area kering yang nantinya bisa dijadikan pusat pertumbuhan ekonomi baru.

Dalam pidatonya saat peninjauan pembangunan Jalan Tol Semarang Demak, beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menyatakan, area kering hasil pembangunan tembok laut, bisa dijadikan kawasan pusat-pusat pertumbuhan industri baru di Semarang dan Demak.

“Jalan tol koridor pantai utara Jawa ini multi-fungsi. Selain menjadi jalan tol, juga menjadi tembok laut. Akan ada area kering yang nantinya bisa dijadikan pusat-pusat industri baru,” ujar Presiden Joko Widodo.

Dulu sudah saya sampaikan, awas ya, area yang kering ini nanti jangan lagi didirikan bangunan secara masif, terlebih tidak memperhatikan aspek lingkungan

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah

Jalan Tol Semarang-Demak memang dirancang tidak hanya memiliki fungsi konektivitas, namun juga penanggulangan banjir rob yang selama berpuluh tahun menjadi masalah serius. Penerapan teknologi bambu yang memungkinkan struktur bangunan tol membelah laut sebagai tembok, difungsikan membendung air laut tidak masuk ke kawasan industri di Terboyo hingga Sayung.

Selain mencegah air laut masuk ke kawasan industri melalui tembok laut, akan ada pembangunan dua kolam retensi di proyek pembangunan Tol Semarang-Demak seksi 1, yakni kolam retensi Terboyo dan kolam retensi Sriwulan. Dua kolam retensi tersebut akan difungsikan sebagai penampung air dari hulu sungai, yang kemudian akan dipompa ke laut.

- advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini