Proses pembebasan lahan untuk proyek Tol Semarang-Demak terbilang mulus. Bahkan, ratusan warga Desa Sidogemah, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, telah merelakan tanah dan rumah mereka untuk dibebaskan. Termasuk Andi Maulana, yang mengaku bisa membangun rumah dan membeli mobil dari dana ganti untung.
Ditemui Tim Lipsus Beta News di kediamannya, Kelurahan Kudu, RT 9 RW 2, Kecamatan Genuk, Kabupaten Demak, Andi mengaku senang mendapat dana ganti untung.
“Dibilang seneng ya seneng. Sebenarnya yang menerima ganti untung itu bapak saya, karena tanah dan bangunan yang dibebaskan untuk pembangunan tol itu milik bapak saya,” ujar Andi kepada Tim Lipsus Beta News, beberapa waktu lalu.
Kalau dibilang untung ya untung. Soalnya keluarga kami memiliki utang ratusan juta. Karena dapat ganti untung itu, keluarga kami bisa membayar utang. Untungnya di situ
Andi Maulana, penerima ganti untung
Dia menceritakan, proses pembebasan lahan untuk proyek Tol Semarang-Demak terjadi sekitar tahun 2018 lalu. Ada sekitar 400 keluarga di Desa Sidogemah yang mendapat dana pembebasan lahan. Sekitar 100 keluarga, kemudian pindah ke Kelurahan Kudu, termasuk dirinya beserta keluarganya.
Andi mengatakan, di tempat tinggal sebelumnya, ada tanah dan bangunan yang terkena pembebasan lahan. Keluarganya memiliki lahan kosong seluas kurang lebih 270 meter persegi mendapat ganti sebesar Rp 380 juta. Sedangkan rumah yang ditempati mendapat ganti sebesar Rp 1,1 miliar. Dari uang ganti tersebut, keluarga Andi bisa membayar utang, membangun rumah di lokasi baru dan membeli mobil.
“Kalau dibilang untung ya untung. Soalnya keluarga kami memiliki utang ratusan juta. Karena dapat ganti untung itu, keluarga kami bisa membayar utang. Untungnya di situ,” ujarnya.