Setelah memastikan semua siswa melakukan semua tahapan menanam jagung, mereka lalu diminta menaruh gelas di luar ruangan yang terkena sinar matahari. Dan proses belajar menanam jagung pun selesai.
Usai praktik menanam jagung, para siswa kemudian diajak untuk masuk kembali ke dalam kelas untuk melanjutkan pembelajaran. Mereka dipersilakan untuk menulis kata jagung, menggambar, serta mewarnainya sesuai dengan imajinasi mereka.
Usai rangkaian kegiatan belajar dilakukan, guru kemudian mengulas kembali kegiatan yang sudah dilakukan. Satu persatu siswa diminta untuk bercerita mengenai pembelajaran dengan topik tanaman yang telah diikuti. Dengan runtut mereka menceritakan bagaimana proses menanam jagung.
Baca juga: Pendidikan Karakter di Sekolah PAUD Lebih Penting dari Calistung (2)
Kepada betanews.id, guru di TK Aisyiah Bustanul Athfal X, Fuji Lestariningsih menjelaskan, pembelajaran menanam jagung yang telah dilakukan ini merupakan bagian dari pembelajaran berbasis inkuiri. Dalam pengertian sederhana, inkuiri bisa diartikan sebagai bermain sambil belajar. Pembelajaran berbasis inkuiri merupakan metode baru diterapkan belum lama ini.
“Selain itu, anak-anak juga kami ajarkan cara berpikir komputasional atau computational thinking. Metode ini kami dapat dari pelatihan di Aku Pembelajar Inkuiri (Ajari),” beber Fuji.
