31 C
Kudus
Senin, Oktober 27, 2025

Sambut Siswa Baru, SD 5 Karangbener Kudus Pentaskan ‘Gerandong Reborn’

BETANEWS.ID, KUDUS – Sekolah Dasar (SD) Negeri 5 Karangbener, Kudus, menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) pada hari pertama tahun ajaran 2025/2026. Kali ini, sekolah yang berlokasi di Jalan Wijaya Kusuma, Desa Karangbener RT
1 RW 2, Kecamatan Bae, itu menyuguhkan pertunjukan spesial. Mereka mementaskan drama berjudul “Gerandong Reborn” untuk menyambut siswa baru di sekolah mereka.

Guru SD 5 Karangbener, Anton Widyatmoko menjelaskan, pentas drama tersebut merupakan bagian dari implementasi Surat Edaran Mendikdasmen. Menurutnya, MPLS harus dilaksanakan dengan memuliakan murid, menghormati hak anak, dan menjunjung tinggi nilai karakter melalui pemberian pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

“Di dalam Surat Edaran tersebut juga dijelaksan bahwa MPLS Ramah bertujuan membantu murid baru untuk mengenal, beradaptasi, dan berinteraksi positif dengan warga satuan pendidikan. Oleh karena itu, kami menyuguhkan pertunjukan drama di hari pertama,” ujar Anton kepada Betanews.id, Selasa (15/7/2025).

-Advertisement-

Baca juga: SD di Kudus Ini Hanya Punya Total 23 Siswa, Tahun Ajaran Baru Tambah Satu

Drama tersebut, tutur Anton, diperankan oleh semua guru dan beberapa siswa kelas 3 dan 4. Beberapa tokohnya antara lain, Wiro kecil diperankan oleh Alam, siswa kelas 3, Gerandong kecil diperankan oleh Buyung, siswa kelas 4, Wiro Besar diperankan oleh Bu Hesti, Gerandong besar diperankan oleh dirinya.

“Selain itu, ada peran rakyat perdesaan diperankan oleh Bu Wiwik, Bu Dinda, dan Bu Devi. Ada juga anak buah Gerandong diperankan oleh Bu Desi, Bu Mulyani, dan Bu Indah. Untuk Sinto Gendeng diperankan oleh Bu Inti, serta tidak ketinggalan peran sentral Bu Ninik dan Bapak Suwandi (Kepala SD 5 Karangbener) sebagai narator,” jelasnya.

Anton menceritakan, Gerandong Reborn bercerita tentang Wiro Kecil yang suka makan sayur. Namun, di saat ia menikmati makanannya, Gerandong kecil mengganggu dan merebut sayuran milik Wiro. Adegan saling kejar-kejaran mengakibatkan Wiro kecil terjatuh dan kehilangan sayuran kesukaannya. Berselang 15 tahun kemudian, Wiro menjadi pemuda yang diidam-idamkan masyarakat. Warga selalu membicarakan Wiro, karena suka mengimbau anak-anak untuk selalu makan sayur.

“Namun, ternyata Wiro masih memiliki kelemahan dalam hal kelenturan dan kelincahan, sehingga belum bisa mengalahkan Gerandong. Kemudian datanglah sang guru Wiro yang bernama Sinto Gendeng. Sang Guru memberikan ilmu berupa gerakan Senam Anak Indonesia Hebat dan senjata Kapak Naga SD 5 Karangbener (Eskama),” jelasnya.

Baca juga: Cerita Hari Pertama Masuk Sekolah di Kudus, Tangis Bupati dan Canggungnya Nisa di Hari Pertama

Singkat cerita, kata Anton, ilmu itulah yang menjadi bekal untuk mengalahkan Gerandong. Pertempuran sengit dihiasi flare menambah unsur magis. Asap biru dan merah berpendar di halaman SD 5 Karangbener. Pertempuran diakhiri dengan kematian Gerandong akibat tertancapnya kapak naga eskama di kepalanya.

“Dari drama tersebut, ada sejumlah nasihat yang terkandung di dalamnya. Nasihat itu, antara lain makanlah makanan bergizi dan sering berolahraga untuk kesehatan badan. Selain itu, semua kesulitan hidup bisa dihadapi dengan sikap pantang menyerah dan berani mencoba hal-hal baru,” tutur Anton.

Dia menambahkan, pentas tersebut mendapat apresiasi siswa dan wali murid kelas 1 yang hadir. Ini sebagai tanda kegembiraan, antusiasme, dan sebagai bentuk bahwa wali murid bangga menjadi keluarga baru di SD 5 Karangbener yang memiliki jargon
“Hebat, Cakap, Melesat”.

Editor: Suwoko

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER