31 C
Kudus
Senin, Oktober 27, 2025

SD di Kudus Ini Hanya Punya Total 23 Siswa, Tahun Ajaran Baru Tambah Satu

BETANEWS.ID, KUDUS – Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Wates di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, hanya mendapat satu murid baru dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) offline tahun ajaran 2025/2026. Meski demikian, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap akan berjalan seperti biasanya.

Kepala SD 1 Wates, Arif Wijayanto menjelaskan, satu-satunya murid baru itu berasal dari warga Desa Wates bernama Shofi Muhammad. Menurutnya, dalam tiga tahun terakhir ini jumlah murid di sana mengalami penurunan.

Seperti di tahun ajaran baru 2023/2024, SD 1 Wates mendapat enam siswa, di tahun kemarin mendapat dua siswa, dan tahun ini hanya satu siswa saja.

-Advertisement-

Baca juga: Cerita Hari Pertama Masuk Sekolah di Kudus, Tangis Bupati dan Canggungnya Nisa di Hari Pertama

“Walaupun hanya dapat satu murid, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. Saya sendiri harus merangkap sebagai wali kelas 1 karena jumlah guru terbatas,” kata Arif, Senin (14/7/2025).

Ia menuturkan, jumlah siswa di SD 1 Wates mulai kelas 1-6 berjumlah 24 orang. Rinciannya kelas 1 ada satu siswa, kelas 2 ada tiga termasuk ketambahan satu siswa perpindahan pada Januari 2025, kelas 3 ada enam, kelas 4 ada tiga, kelas 5 ada tujuh, dan kelas 6 ada empat siswa.

Sementara untuk jumlah guru, katanya, ada delapan orang. Meliputi empat guru kelas, satu guru agama, satu guru olahraga, satu penjaga sekolah, dan satu kepala sekolah. 

“Daya tampung sebenarnya 28 siswa. Untuk faktor karena SD 1 Wates terletak satu lingkup dengan SD 3 Wates, terlebih ada dua sekolah swasta yang berada tak jauh dari sekolah,” ungkapnya.

Baca juga: Masuk Sekolah Sebentar Lagi, Penjualan Seragam di Kudus Masih Sepi

Selain karena faktor di satu lingkup dengan SD 3, rencana penggabungan sekolah (merger) yang sudah muncul sejak dua tahun lalu juga menjadi kendala. SD 1 Wates rencananya akan digabungkan dengan SD 3 Wates, yang lokasinya masih berada dalam satu lingkup wilayah.

“Informasi terakhir dari dinas, proses penggabungan masih berjalan. Kami menunggu kejelasan. Kalau memang jadi digabungkan, kami siap. Tapi kalau tidak, kami juga akan menyiapkan langkah-langkah untuk bisa bersaing dan mendapatkan murid lebih banyak,” tuturnya.

Editor: Suwoko

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER