31 C
Kudus
Rabu, Oktober 1, 2025

Warganya Sakit dan Tak Ada Biaya, Wabup Kudus Bellinda Gercep Beri Perawatan Gratis

BETANEWS.ID, KUDUS – Bocah berusia 9 tahun di Kecamatan Kaliwungu mengalami obesitas dan terkendala biaya untuk pengobatan. Wakil Bupati (Wabup) Kudus, Bellinda Sabrina Birton yang mengetahui hal tersebut langsung gerak cepat dengan membawa sang bocah ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi untuk dilakukan perawatan, Senin (29/9/2025).

Wabup Kudus Bellinda mengaku, kemarin mendapatkan pesan warga bahwa tetangganya mengalami obesitas. Oleh karena itu, hari ini ia mendatangi rumah bocah yang mengalami obesitas.

Baca Juga: Pastikan Sajian Aman dan Sehat, Wabup Kudus Bellinda Bakal Intensifkan Pengawasan Dapur MBG

-Advertisement-

“Bocah tersebut usianya 9 tahun. Sementara berat badannya kurang lebih 55 kilogram. Karena tidak bisa berjalan, atas persetujuan keluarganya kami bawa ke RSUD Loekmono Hadi untuk dilakukan perawatan,” ujar Bellinda kepada awak media usai mengantarkan pasien tersebut.

Bellinda mengungkap, selain mengalami obesitas bocah tersebut juga diagnosa mengalami protosio acetabulli dan delay motorik kasar atau kelainan langka pada pinggul, di mana tulang paha menonjol ke rongga panggul melewati garis illioischal yang normal. Sehingga tidak bisa berjalan.

“Informasinya dulu pernah dilakukan terapi, tetapi empat tahun terakhir berhenti karena keterbatasan biaya. Saat ini pasien sudah dirawat di RSUD Loekmono Hadi Kudus dan tanpa dipungut biaya alias gratis,” beber Bellinda.

Wabup Bellinda pun mengimbau kepada semua masyarakat Kudus yang sakit dan terkendala biaya bisa mengadu kepada dirinya atau Pemkab Kudus melalui Wadul K1 dan K2. Nanti bisa dibantu pengobatannya.

“Karena kami ingin memastikan semua warga Kudus bisa mendapatkan layanan kesehatan yang maksimal. Jangan sampai ada warga Kudus tak bisa berobat karena alasan biaya,” tandasnya.

Sementara dokter spesialis anak RSUD Loekmono Hadi Kudus, Arif Faiza mengatakan, bahwa bocah tersebut mengalami protosio sejak lahir. Dulu sempat dilakukan fisioterapi, tetapi kemudian berhenti.

“Karena berhenti fisioterapi, pasien hanya duduk saja dan makan. Sehingga mengalami obesitas,” ujar dr. Arif.

Baca Juga: Pohon Tumbang di Jalan Pantura Kudus Timpa Truk Trailer, Beruntung Tak Ada Korban Jiwa

Untuk penanganan, lanjutnya, nanti secara komperehensif, tidak hanya dokter spesialis anak saja. Tetapi juga kolaborasi dengan dokter spesialis ortopedi, dokter spesialis gizi klinik, dokter spesialis syaraf, kemudian dokter spesialis rehabilitasi medik.

“Serta yang tidak kalah pentingnya, karena anaknya sudah beranjak remaja tentunya ada masalah mental emosional. Jadi nanti juga melibatkan psiokog, sebab yang dialami pasien saat ini bukan hanya fisik tetapi juga mental,” jelasnya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER