BETANEWS.ID, KUDUS – Harga cabai saat ini masih melambung tinggi. Hal itu dikarenakan tanaman cabai banyak yang gagal panen akibat hama serta cuaca. Namun, tak semua petani cabai gagal. Satu di antaranya adalah Risyanto (37) yang raup cuan banyak kala harga cabai sepedas rasanya.
Ditemui di sawahnya, pria warga Dukuh Karangturi, Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus itu pun sudi berbagi tips sukses menanam cabai. Dia mengatakan, cuaca buruk memang sering mengakibatkan gagal panen. Oleh sebab itu harus diantisipasi sejak dini, bagitu juga dengan hama.
Baca juga: Semringahnya Petani Cabai di Kudus Kala Harga Cabai Selangit
“Cuaca buruk itu saat curah hujan masih tinggi sehingga membuat tanah jadi lembab. Serta hama jamur itu juga harus diantisipasi,” ujar Risyanto kepada Betanews.id, beberapa hari yang lalu.
Dia mengatakan, untuk menanam cabai minimal harus di lahan 1500 meter persegi. Hal itu agar hasil panen sesuai dengan biaya dan tenaga yang dikeluarkan. Saat sudah ada lahan, kemudian di buat galengan dengan jarak 60 sentimeter, hal itu agar terbentuk parit.
“Galengan itulah yang nanti untuk media menanam cabai. Parit untuk saluran air agar tanaman cabai tak tergenang,” bebernya.
Setelah terbentuk galengan kemudian ditaburi pupuk SP-36 dan ZA tujuannya untuk menyuburkan tanah. Kemudian ditutup sama plastik agar gulma dan rumput tidak tumbuh.
“Baru kemudian ditanami bibit cabai. Setelah itu setiap tanaman cabai ditancapi trajak bambu, agar tidak roboh. Serta tiap trajak satu dan lainnya diikat dengan tali rafia agar cabang dan daun tanaman cabai rapi,” jelasnya.
Sedangkan untuk perawatannya, kata dia, tanaman cabai harus dipupuk menggunakan SP-36 dan ZA dua pekan sekali. Tak hanya itu setiap dua hari sekali harus dilakukan penyemprotan fungisida.
“Biasanya penyemprotan itu untuk perangsang buah atau pun antijamur. Sebab hama jamur ini harus benar-benar dicegah, bila tidak cabainya nanti bisa busuk,” ungkapnya.
Dia mengatakan, tanaman cabai dari awal tanam hingga panen pertama butuh waktu sekitar 70 hari. Setelah itu, tanaman cabai akan berbuah terus dan bisa dipanen sepekan dua kali selama enam bulan ke depan.
“Panennya itu tergantung luas lahan. Jika lahannya lebih luas lagi maka panennya bisa setiap hari,” ujarnya.
Baca juga: Diserang Virus Kuning, Seratusan Petani Cabai Desa Kesambi Merugi hingga Puluhan Juta
Dia mengatakan, selain hama dan cuaca hal yang paling ditakutkan oleh petani cabai adalah harga murah saat panen. Sebab sebagus apapun hasil panen cabai, jika harganya hancur maka petani akan merugi.
“Agar petani cabai untung itu minimal harganya harus Rp 15 ribu per kilogram. Kalau dia kurang dari Rp 15 ribu atau malah Rp 5 ribu sekilo, maka petani tinggal menghitung kerugian,” bebernya.
Editor : Kholistiono