
Pembangunan jalan tol Semarang-Demak telah dimulai dan akan terintegrasi dengan penanggulangan banjir rob di Semarang. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkap cerita di balik ide pembuatan tembok laut pada pembangunan Tol Semarang-Demak tersebut.
Dia mengungkapkan, awalnya dia menyampaikan gagasan pembuatan tembok laut itu kepada Danang Parikesit, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol. Dia ingin, agar struktur jalan tol yang akan dibangun sekaligus dijadikan tembok laut. Sehingga, jalan tol yang akan dibangun tidak hanya memiliki fungsi konektivitas, tapi juga sebagai pencegahan banjir rob di Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

“Dulu saya sampaikan ke Pak Danang, bagaimana kalau struktur jalan tol nanti juga sebagai tembok laut. Pak Danang menjawab, ‘waduh ini tidak gampang pak’. Namun akhirnya dibuatlah desain seperti sekarang ini. Ini ceritanya, kenapa tol Semarang Demak dijadikan tembok laut,” ujar Ganjar dalam sambutannya, saat meninjau pembangunan tol Semarang Demak, beberapa waktu lalu.
Tadi saya sudah dipaparkan, bagaimana struktur dan penerapan teknologi bambu itu. Terus terang saya penasaran, ingin lihat uji cobanya seperti apa.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo
Ganjar menceritakan, pada saat ada kunjungan Perdana Menteri Belanda ke Semarang, dirinya menunjukkan persoalan banjir rob. Oleh Perdana Menteri Belanda tersebut, Ganjar diberikan masukan dari beberapa ahli. Masukan tersebut yakni penanggulangan melalui penanaman bakau di garis pantai di sejumlah lokasi. Namun, langkah tersebut dinilai tidak berhasil.
“Setelah itu, datang lagi ahli dari belanda yang memberikan hasil kajiannya berupa penanganan banjir rob melalui pembangunan giant sea wall. Namun, langkah ini butuh waktu yang sangat lama. Makanya, saya sampaikan hal ini kepada Pak Danang, ‘Pak, ga bisa kita menunggu waktu lama-lama’. Makanya, jalan tol ini kemudian didesain menjadi tembok laut,” kata Ganjar.