BETANEWS.ID, PATI – Kabupaten Pati memiliki banyak tempat wisata yang bisa menjadi jujugan bagi wisatawan. Baik itu wisata alam, wisata buatan ataupun wisata religi. Namun, ada yang tak kalah menarik untuk menjadi objek wisata yaitu Wisata Batik. Di sini, pengunjung tidak hanya bisa menikmati nuansa bersantai, tetapi juga bisa belajar membatik.
Yuliati Warno yang berada di Desa Langgenharjo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, merupakan salah satu tempat perajin batik yang menawarkan edukasi membatik.
Tamziz Al Anas, Pemilik Yuliati Warno Batik mengatakan, sejak lima tahun lalu, dirinya mulai membuka wisata edukasi batik. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan juga generasi milenial agar mengetahui tentang batik yang merupakan warisan budaya milik Indonesia.

Baca juga : Yuliati Warno, Kenalkan Ragam Corak Batik Khas Pati Hingga Mancanegara
“Yuliati Warno menawarkan edukasi untuk memperluas wawasan seputar dunia batik, termasuk praktik membatik. Wisatawan akan diajarkan membuat batik mulai dari peoses membuat pola motif, proses mencanting, mewarnai, pelorotan hingga menghasikkan sebuah kain batik yang mereka buat. Biasanya, karya yang sudah dibuat tersebut bisa untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh,” ujarnya, Rabu (2/12/2020).
Ia katakan, sejauh ini yang datang ke showroomnya kebanyakan anak-anak sekolah yang sedang ada program outing class. Selain itu, ada juga masyarakat umum, komunintas, dan juga calon pengusaha baru yang belajar secara privat. Kemudian, dari pondok pesantren yang ingin mengetahui dunia usaha, khususnya batik.
Fasilitas yang ditawarkan di wisata batik Yuliati Warno ini cukup lengkap. Mulai dari tempat istirahat, tempat ibadah, parkir yang cukup luas dan juga WiFi gratis yang bisa dinikmati oleh para wisatawan. Selain itu wisatawan juga bisa menikmati makanan khas Juwana, di antaranya adalah kepala manyung, pepes waleran dan kuliner khas Juwana lainnya yang bisa dipesan dahulu dan bisa disiapkan oleh warga sekitar.
Selain wisata edukasi, Yuliati Warno juga menerima paket pelatihan membatik dan nantinya bisa mendapatkan sertifikasi kompetensi. Hal tersebut bertujuan agar peserta pelatihan dapat membuat produk batik yang berkualitas.
“Sertifikat dapat dimiliki dengan melalui pendidikan nonformal, di mana akan diadakan pelatihan dan uji kompetensi yang diakui pemerintah secara nasional maupun internasional,” papar dia.
Baca juga : Pantai Kertomulyo, Wisata Edukasi Pelestarian Mangrove di Pati Utara
Pria lulusan Jitco Japan itu berharap, Yuliati Warno bisa menjadi rujukan tempat edukasi batik Indonesia, khususnya untuk wilayah Jawa Tengah.
“Di sini kita bersama-sama belajar dari membuat motif, proses, dan pewarnaan. Dan kita bisa memberikan motivasi pendampingan untuk merintis usaha melalui bagaimana step by step supaya usaha itu maju,” pungkasnya.
Editor : Kholistiono