BETANEWS.ID, KUDUS – Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jati Wetan resmi dilaunching oleh Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, Rabu (11/6/2025). Dapur makan bergizi gratis (MBG) tersebut merupakan dapur kelima di Kabupaten Kudus yang bakal beroperasi untuk menjamin mutu makanan dan gizi pada anak.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris menyebut, dapur SPPG itu merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah terhadap generasi penerus bangsa. Program ini tidak hanya menyediakan makanan, tetapi juga mendorong semangat belajar anak-anak di sekolah.
Baca Juga: SMPN 2 Kudus Upayakan Transparan dalam Pelaksanaan SPMB, Kepsek: ‘Tidak Ada Titip-Titipan
“Kita launching SPPG Jati Wetan, sesuai dengan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan makan bergizi gratis untuk anak-anak kita. Dapur ini melayani 24 sekolah,” katanya.
Ia menjelaskan, SPPG di Jati Wetan menjadi dapur kelima yang beroperasi di Kudus. Sebelumnya, sudah ada empat dapur lain yang beroperasi di wilayah berbeda. Secara keseluruhan, target jangka panjang program ini adalah mendirikan 88 dapur SPPG di seluruh wilayah Kabupaten Kudus.
“Di Kudus masih kurang banyak, jadi nanti kalau dari masyarakat ingin mendirikan SPPG baru, bisa berkoordinasi dengan TNI dan Polri. Pemkab juga sudah mengusulkan beberapa lokasi tanah yang bisa dimanfaatkan untuk program ini,” ungkapnya.
Usai membuka SPPG Jati Wetan di bawah naungan Yayasan Nusantara Raya Sejahtera, Sam’ani menilai dapur sangat layak untuk mendistribusikan makanan kepada anak-anak. Menurutnya, tempatnya bersih dan higienis.
“Di sini sudah bagus, bisa membuat anak senang, makan warek, bahagia, belajar, dan mereka menjadi anak bangsa sesuai dengan astacita Presiden Prabowo,” ucapnya.
Kepala SPPG Jati Wetan, Geda Aliyya Namay, menjelaskan, dapur tersebut mulai beroperasi Selasa (10/6/2025) yang menyasar sejumlah sekolah di Kecamatan Jati. Di mana jumlah sasarannya sebanyak 3.581 anak dari 24 sekolah di Kecamatan Jati.
Adapun rinciannya terdiri dari 20 SD, 1 SMP, 2 taman kanak-kanak (TK), dan 1 PAUD.
“Distribusi makanan dilakukan langsung ke sekolah-sekolah. Di antaranya ada SMP 2 Jati, SD 2 dan SD 3 Jati Kulon, MI Muhammadiyah, dan masih banyak lagi,” terangnya.
Ia menyebut, pendistribusian dapur dimulai pukul 06.30 WIB dan dikerjakan oleh sekitar 50 orang tenaga kerja lokal. Ia mengaku, menu yang disajikan berganti setiap hari, menyesuaikan dengan kebutuhan gizi anak-anak. Hari ini, menu yang disiapkan terdiri dari sayur sop, ayam bacem, nasi, dan jeruk sebagai buah.
“Untuk semua jenjang sekolah menunya sama, hanya beda dari segi porsinya. Susu juga kita berikan satu atau dua kali dalam seminggu,” ujarnya.
Dalam proses persiapan dan penyajian makanan, pihaknya menerapkan standar ketat. sebagai mitra pemerintah, pihaknya akan selalu teliti, terutama dalam memilih bahan makanan yang bersih dan aman dikonsumsi.
Baca Juga: DPC Gerindra Kudus Siap Kawal Suksesnya Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo
“Kalau ada sayur ditemukan ulatnya, lebih baik langsung diganti. Untuk nasi, usahakan jangan langsung masuk ke kotak saat masih panas, agar tidak cepat basi atau merusak kemasan,” jelasnya.
Ia menambahkan, dapur SPPG Jati Wetan tersebut mulai beroperasi pada Selasa (10/6/2025) kemarin.
Editor: Haikal Rosyada