31 C
Kudus
Selasa, Juli 8, 2025
spot_img
spot_img

Akui Kalah dengan Sekolah Swasta, Sekolah plus Ngaji Diharapkan Bisa Tingkatkan Jumlah Peminat Sekolah Negeri

BETANEWS.ID, KUDUS – Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus mengakui jumlah peminat sekolah negeri masih kalah dibandingkan sekolah swasta. Untuk mengatasi hal itu, salah satu strategi yang dilakukan adalah penerapan program Sekolah plus Ngaji.

Program tersebut bertujuan untuk menanamkan pendidikan karakter sejak dini di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) negeri. Program itu juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah peminat calon murid baru untuk belajar di sekolah negeri.

Baca Juga: Tumbuhkan Karakter Anak, Disdikpora Kudus Launching Program Sekolah plus Ngaji 

-Advertisement-

Anggun Nugroho, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kudus mengatakan, upaya ini menyesuaikan dengan visi misi Bupati Kudus dalam mewujudkan pendidikan berkarakter dan berbasis kearifan budaya lokal.

“Sebenarnya bermula untuk meningkatkan karakter anak. Jadi sesuai visi misi bupati menerapkan pendidikan berkarakter dan kearifan budaya, itu misi beliau dalam mewujudkan Kudus Sehat,” ujar Anggun, Kamis (19/6/2025).

Menurutnya, pembentukan karakter menjadi hal penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat, bebas dari perundungan, serta menjadikan anak-anak lebih menghormati guru.

“Berawal dari situ, kita melihat juga karakter anak perlu ditingkatkan, sehingga tidak ada lagi perundungan, anak tidak menghormati guru. Harapan kami ada peningkatan jumlah siswa yang masuk ke SD negeri,” imbuhnya.

Anggun menyampaikan, program penguatan karakter akan dimasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan empat indikator utama, yakni kemampuan menulis, membaca, menghafal, dan pembiasaan ibadah harian. Hal ini juga sejalan dengan program Kementerian Pendidikan yang dikenal dengan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

Dia menargetkan, penerapan program, sebanyak 75 persen anak bisa menghafal juz 30. Di mana anak diberikan pengetahuan dengan empat poin itu selama enam tahun, mulai kelas 1-6.

“Sesuai tingkatannya mulai kelas 1 sampai 6, di akhir jenjang SD atau saat lulus kelas 6, harapan kami ada 28 anak lulusan dan 75 persen di antaranya bisa menghafal Juz 30,” jelas Anggun.

Untuk mendukung hal itu, pihak sekolah negeri nantinya akan menyiapkan instrumen dan sistem pendukung, termasuk pemberian piagam bagi siswa yang berhasil menuntaskan program tersebut hingga kelas enam.

Baca Juga: PWI LS Desak Bangunan Makam Habib Ja’far Al Kaff Kudus Dibongkar

“Program ini masuknya ekstrakurikuler sekolah, cuma nanti kita ambil waktu di antara pelaksanaan PKBM atau di sela-sela. Mungkin nanti juga akan ada piagam untuk anak, bahwa anak sudah menyelesaikan program itu,” kata Anggun.

Saat ini pihaknya sedang menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan program tersebut, khususnya bagi siswa Muslim. Namun ke depan, pendekatan serupa juga akan disesuaikan untuk pemeluk agama lain dengan target dan model penguatan karakter yang relevan dengan ajaran masing-masing.

Editor: Haikal Rosyada

1 KOMENTAR

  1. Apakah ada program pelatihan atau pengembangan kompetensi bagi guru-guru SD negeri di Kudus terkait implementasi “Sekolah plus Ngaji” ini, terutama bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER