BETANEWS.ID, KUDUS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus mulai mengarahkan prioritas pembangunan infrastruktur ke sektor irigasi pada tahun 2025. Langkah ini sejalan dengan kebijakan nasional dan provinsi yang tengah fokus memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan sarana pengairan pertanian.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus Harry Wibowo mengatakan, pihaknya akan melaksanakan enam proyek pembangunan dan rehabilitasi talud di sejumlah titik rawan kerusakan. Proyek tersebut bertujuan meningkatkan fungsi saluran irigasi yang menopang lahan pertanian masyarakat.
Baca Juga: Ruas Jalan R Agil Kusumadya Kudus Dipenuhi ‘Geronjalan’, Perbaikan Diusulkan 2026
“Sektor irigasi kini menjadi prioritas utama karena selaras dengan program Presiden dan Gubernur. Jadi, kami menyesuaikan dengan arahan pemerintah pusat dan provinsi, yang kini fokus pada penguatan sektor pangan,” ujar Harry.
Ia menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur melalui Bantuan Keuangan Gubernur (Bangub) akan dimaksimalkan tahun ini karena merupakan kesempatan terakhir untuk sebagian besar proyek.
“Dana bantuan dari provinsi sangat membantu, apalagi tahun ini adalah kesempatan terakhir mendapat Bangub, kecuali proyek Ketapang,” jelasnya.
Dia mengungkapkam, 6 proyek yang akan digarap antara lain pembangunan talud di Desa Dadap senilai Rp440 juta, serta talud di Jembertati Gamong dengan anggaran Rp585 juta. Kemudian ada rehabilitasi Daerah Irigasi (DI) Ploso Kanan sebesar Rp663 juta dan DI Ploso Kiri sebesar Rp520 juta.
“Dua proyek lainnya adalah rehabilitasi DI Kedunggupit dengan nilai Rp442 juta dan pembangunan talud di Desa Nolo yang menjadi proyek terbesar dengan dana Rp1 miliar,” rincinya.
Harry menuturkan, bahwa pembangunan talud tersebut sangat penting. Sebab, berguna untuk mengembalikan fungsi aliran air agar lebih efisien dan lancar menuju lahan pertanian warga.
“Pembangunan talud ini penting untuk menjamin kelancaran irigasi yang menopang pertanian masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Meteran Listrik Beberapa Warga Kudus Dicabut Tanpa Pemberitahuan, PLN Janji Segera Klarifikasi
Ia menambahkan bahwa sejumlah saluran irigasi yang ada saat ini mengalami kerusakan karena faktor usia dan tekanan air yang tinggi. Oleh karena itu perlu segera diperbaiki agar tidak berdampak pada hasil panen petani.
“Melalui proyek-proyek ini, Pemkab Kudus berharap distribusi air bisa lebih efisien dan ketahanan pangan lokal makin kuat. Ini juga menjadi salah satu bentuk kesiapan kami menyongsong tahun 2026, di mana pembangunan sistem irigasi akan menjadi prioritas utama,” tutur Harry.
Editor: Haikal Rosyada