BETANEWS.ID, KUDUS – Ruas Jalan R Agil Kusumadya di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, terdapat banyak ‘geronjalan’ yang membuat tidak nyaman bagi pengendara. Jalan tersebut sering kali dikeluhkan masyarakat karena jalan yang mengalami kerusakan.
Padahal, jalan itu merupakan ‘muka’ Kabupaten Kudus atau akses utama masuk menuju Kudus Kota ketika dari arah Kabupaten Demak. Rencananya, upaya perbaikan jalan tersebut akan dilakukan pada 2026.
Baca Juga: Meteran Listrik Beberapa Warga Kudus Dicabut Tanpa Pemberitahuan, PLN Janji Segera Klarifikasi
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus, Harry Wibowo menyampaikan, jalan strategis sepanjang 3,5 kilometer dari Terminal Kudus hingga Tugu Ahmad Yani diperkirakan membutuhkan biaya sampai puluhan miliar.
“Kalau pembangunan secara menyeluruh, kurang lebih kita memerlukan anggaran Rp25 miliar. Karena memang jalan tersebut merupakan jalan strategis yang sering dilalui oleh kendaraan-kendaraan besar dan bobot yang berat,” bebernya saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.
Apalagi, penghentian kendaraan di titik traffic light (lampu merah) cenderung lebih berat dengan kendaraan bermuatan berat. Sehingga pihaknya berencana menggunakan kombinasi material, antara sistem AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course) dan beton di beberapa titik.
“Nantinya di titik penghentian kendaraan atau lampu merah menggunakan beton, dan titik lainnya dengan sistem mix AC-WC, agar lebih efisien dan tahan lama,” ungkapnya.
Ia menuturkan, jalan yang sebelumnya menjadi kewenangan pusat, kini sudah diberikan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus untuk pemeliharaan jalan sejak 2023. Meski begitu, pihaknya masih memerlukan dukungan anggaran dari berbagai sumber.
“Melalui dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kita upayakan, kemudian Dana Alokasi Khusus (DAK) dan melalui skema Instruksi Presiden (Inpres) juga kita upayakan. Jadi kami sudah usulkan di 2026,” ujarnya.
Menurutnya, tahun lalu ruas Jalan R Agil Kusumadya juga diusulkan melalui Inpres dan sempat disetujui senilai Rp17,5 miliar. Namun karena ada rencana pembangunan yang lebih urgent, dana tersebut dialihkan ke pembangunan jembatan Karangsambung.
“Jika usulan itu disetujui, maka bisa kami garap full AC-WC tanpa campuran beton. Sehingga tahun ini kami kembali usulkan untuk perbaikan melalui tiga skema tadi,” terangnya.
Baca Juga: Almarhumah Khayu Sempat Ingin Pulang Sebelum Kecelakaan Terjadi
Harry menambahkan, sejauh ini Pemkab Kudus belum bisa melakukan perbaikan dengan paket besar dan hanya bisa melakukan pemeliharaan jalan dengan tambal sulam. Untuk anggaran tambal sulam, katanya, diambilkan dari anggaran rutin (APBD) Kabupaten Kudus.
“Sebenarnya ruas jalan utama ini sangat vital dan membutuhkan perbaikan secara menyeluruh. Mengingat saat ini juga ada efisiensi anggaran, sehingga di tahun ini kami hanya bisa melakukan tambal sulam dan tidak bisa melakukan paket besar,” imbuhnya.
Editor: Haikal Rosyada
