31 C
Kudus
Selasa, Mei 13, 2025

Almarhumah Khayu Sempat Ingin Pulang Sebelum Kecelakaan Terjadi

BETANEWS.ID, KUDUS – Tenggelamnya kapal Feri Mukhlisa menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga Khayu Mutiara Pratiwi, salah satu anak buah kapal (ABK) yang menjadi korban dalam tragedi tersebut. Khayu dikenal sebagai pribadi yang ceria, tangguh, dan penuh semangat menjalani hidup, terutama dalam pekerjaannya sebagai pelaut.

“Anaknya supel, ceria, dan tangguh. Orangnya suka sekali dengan petualangan dan hal-hal baru,” ujar bibi almarhumah Candra Ristiani saat ditemui di rumah duka, Kamis (8/5/2025).

Baca Juga: Alokasi Anggaran Perbaikan Infrastruktur Kabupaten Kudus Tahun 2025 Sebesar Rp89 M

-Advertisement-

Candra mengungkapkan, Khayu (22) atau sering disapa Yaya merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Kartono dan Triyana. Almarhumah menjadi ABK sudah lebih dari dua tahun, dan di kapal feri Mukhlisa yang bersangkutan sebagai chief nahkoda.

“Almarhumah merupakan lulusan angkatan ke 4 SMK Wisuda Karya jurusan pelayaran. Bahkan sebelum lulus, keponakan saya sudah keterima bekerja sebagai ABK,” bebernya.

Menurut Candra, sejak menekuni dunia pelayaran, Yaya jarang pulang ke rumah. Meski begitu almarhumah selalu menyempatkan diri untuk menjaga komunikasi dengan keluarga.

“Sudah dua tahun Yaya belum pulang. Hari Raya Idul Fitri kemarin juga gak pulang. Almarhumah mengaku ingin pulang nanti pas Iduladha saja, tetapi malah ada musibah kapal tenggelam yang membuatnya meninggal,” ungkapnya.

Dia menuturkan, keluarga juga sempat merasakan firasat aneh saat terakhir berbicara dengan almarhumah. Yakni ketika korban mengaku kepada ibunya ingin pulang.

“Kami tidak menyangka itu percakapan terakhir almarhumah dengan keluarga,” tuturnya dengan suara lirih.

Dia mengatakan, informasi dari pihak berwenang menyebutkan bahwa jasad almarhumah ditemukan di dek bawah pada 7 Mei 2025, atau tiga hari pencarian.

Baca Juga: Angka Stunting di Kudus Turun Drastis, Bellinda: ‘Fokus Sekarang Cegah Anemia’

“Alhamdulillah jasadnya ditemukan dalam kondisi utuh. Tidak ada luka. Kondisinya masih baik,” ungkap Candra.

Meski dihantui duka yang dalam, kata dia, keluarga tetap berusaha tegar dan ikhlas atas kepergian Khayu. “Kami sangat kehilangan. Tapi kami juga bangga. Dia meninggal dalam tugas, dalam keadaan yang insya Allah syahid,” imbuhnya.

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER