BETANEWS.ID, JEPARA – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jepara menjadi perhatian khusus Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Mengingat, jumlah kasus di Jepara menjadi salah satu yang tertinggi di Jateng.
Kepala Dinkes Kabupaten Jepara, Mudrikatun, menjelaskan, jumlah kasus yang mengarah DBD di Kabupaten Jepara dari awal tahun hingga pertengahan 11 Januari 2025 telah mencapai 219 kasus.
“Jumlah itu terdiri dari 207 kasus demam dengue dan 12 kasus positif DBD,” katanya saat menerima rombongan DInkes Jateng bersama Komisi E DPRD Jawa Tengah, Senin (13/1/2025).
Baca juga: Pasien DBD di Puskesmas Karimunjawa Jepara Membeludak Selama Musim HujanÂ
Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar, mengatakan, kasus DBD di Jepara cukup menonjol. Bahkan, pada awal 2024, Jepara sempat menetapkan status tanggap darurat DBD.
”Kasusnya masih tinggi. Apalagi sekarang ini musim hujan masih ada panas. Kondisi ini kemungkinan akan berlangsung sampai musim pancaroba selesai,” ungkapnya.
Dia mengatakan, kasus DBD di Jawa Tengah sepanjang 2024 mencapai 17 ribu. Sedangkan di Jepara ada 4.448 kasus, termasuk demam dengue sebanyak 4.041 kasus dan yang sudah dipastikan positif ada 407 kasus DBD.
Baca juga: Mulai Masuki Musim Penghujan, Dinkes Jepara Bakal Keluarkan Edaran Waspada DBDÂ
Untuk mengantisipasi DBD, ia berpesan kepada masyarakat untuk terus melakukan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Kegiatan tersebut bisa dimulai dari rumah dan lingkungan masing-masing. Kegiatan PSN menurutnya juga sangat penting untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.
”Selama ini masyarakat mintanya langsung fogging. Padahal fogging itu justru rawan menimbulkan resistensi, sehingga nyamuk malah lebih kebal,” katanya.Â
Editor: Ahmad Muhlisin