31 C
Kudus
Rabu, Januari 15, 2025

Pasien DBD di Puskesmas Karimunjawa Jepara Membeludak Selama Musim Hujan 

BETANEWS.ID, JEPARA – Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Karimunjawa, Jepara mengalami peningkatan selama musim hujan. Ruang rawat inap yang berada di Puskesmas Karimunjawa juga penuh bahkan melebihi kapasitas. 

Berdasarkan data dari DKK Jepara, pada Senin, (16/12/2024) kemarin terdapat 16 pasien DBD yang masih dirawat di Puskesmas Karimunjawa. Sementara jumlah tempat tidur yang tersedia hanya 10 tempat tidur. 

Kepala Desa Karimunjawa, Arif Setiawan, mengatakan, virus DBD mulai menyerang warga Karimunjawa sejak satu bulan lalu. Jumlahnya pasien terus mengalami peningkatan seiring meningkatnya curah hujan di Karimunjawa. 

-Advertisement-

Baca juga: Pemkab Jepara Kirim Bantuan Beras Ke Karimunjawa Antisipasi Musim Baratan 

“Mulai ada pasien demam berdarah sejak satu bulan yang lalu, kemarin terakhir saya ngecek pasien di Puskesmas juga penuh,” katanya melalui sambungan telepon, Selasa (17/12/2024). 

Kasus DBD di Karimunjawa, menurutnya, menyerang berbagai jenis usai, dari mulai anak-anak hingga orang dewasa. Meskipun meningkat, ia bersyukur hingga sekarang belum terdapat pasien meninggal akibat DBD. 

“Puskesmas penuh tapi alhamdulillah belum ada yang meninggal. Menyerangnya berbagai usia, ada lansia (lanjut usai), remaja, anak kecil juga ada yang terserang DB,” ungkapnya. 

Dengan meningkatnya kasus DBD, Pemerintah Desa Karimunjawa bersama Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara kemudian melakukan penyemprotan fogging pada Senin, (14/12/2024) lalu. 

Namun karena terbatasnya alat untuk penyemprotan, pelaksanaan fogging tidak dapat berjalan dengan cepat. 

Fogging kami lakukan ke semua RT. Ini masih jalan penyemprotan, kendala mesin cuman 1 dari puskesmas saja, hari pertama  dibantu dari KKP tapi sekarang tingal (dari) puskesmas saja 1 mesin jadi kurang cepet,” ujarnya.

Baca juga: Pemkab Tetapkan Jepara Berstatus Siaga Bencana 

Selain penyemprotan fogging, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaksanakan 3M+ dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk yang membawa virus DBD. 

Ia juga berharap ada perbaikan infrastruktur berupa pembersihan gorong-gorong yang menjadi sarang atau tempat berkembangnya nyamuk. 

“Harapanya infrastruktur lebih dimaksimalkan seperti gorong gorong dan jalan. Warga kalau kerja bakti terus lama lama jenuh karena gorong-gorong tidak maksimal, jadinya pertumbuhan rumput bisa cepet dan di mana mana,” katanya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER