BETANEWS.ID, PATI – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 telah selesai. Bahkan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pati telah menetapkan perolehan suara hasil pemilihan.
Namun dari pelaksanaan Pilkada 2024 tersebut terungkap, bahwa ada puluhan ribu surat undangan pemberitahuan pemungutan suara atau Model C.Pemberitahuan-KWK yang tidak terdistribusi ke pemilih.
“Jumlahnya ada 66.415 surat undangan atau C pemberitahuan yang tidak terdistribusi pada pilkada kemarin, ” ujar Nugraheni Yuliadhistiani, Komisioner KPU Pati.
Baca juga: KPU Pati Catat 3 Petugas Penyelenggara Pilkada Meninggal dan 13 Sakit
Ia menyebut alasan surat undangan pencoblosan itu sampai tidak terdistribusi dengan jumlah yang cukup banyak. Faktor utamanya adalah, banyak pemilih yang merantau ke luar daerah maupun luar negeri.
Dari puluhan ribu surat undangan pencoblosan yang tidak terdistribusi itu, paling banyak berada di Kecamatan Tambakromo dan Pati.
“Rata-rata orangnya merantau. Mungkin saja kalau pada Pemilu lalu mereka pulang, pada pilkada ini mau pulang lagi mungkin saja izinnya sulit. Atau bisa saja ongkosnya relatif mahal untuk pulang kampung lagi, ” ungkap perempuan yang disapa Adhis itu.
Meski begitu, untuk tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Pati pada Pilkada 2024 mencapai di kisaran 78 persen. Baik itu untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah maupun Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pati.
Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan pada Pilkada pada 2017 lalu.
Baca juga: KPU Pastikan Tak Ada Gugatan Sengketa ke MK untuk Pilkada Pati
“Kalau dibandingkan dengan pilkada sebelumnya ada peningkatan. Sebab, untuk pilkada lalu angka partisipasi pemilih hanya sekitar 60 persen saja, ” sebutnya.
Namun, dibandingkan dengan angka persentase pemilih pada Pilpres dan Pileg 2024 lalu, mengalami penurunan. Sebab, pada hajatan demokrasi yang berlangsung pada Februari 2024 lalu, angkanya mencapai di kisaran 85 persen.
Dirinya menyebut, turunnya partisipasi pemilih dibandingkan dengan Pilpres dan Pileg 2024, salah satu faktornya juga karena banyak pemilih yang merantau.
Meski begitu, katanya, untuk pencapaian angka partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 yang mencapai 78 persen itu, sudah relatif tinggi.
Editor: Ahmad Muhlisin