BETANEWS.ID, KUDUS – Debit air di Bendung Wilalung saat ini menunjukkan tren turun. Sebelumnya, debit air yang melebihi ambang batas maksimal daya tampung (overload), kini sudah turun drastis. Meski begitu, kondisi di Bendung Wilalung sampai saat ini masih tergolong awas.
Operator dan Pemelihara Bendung Wilalung, Arsha Fani Putra Pradana, mengatakan, Elevasi air di bendung tersebut saat ini menjadi 230 centimeter dengan tinggi jagaan 30 centimeter.
“Kondisi di Bendung Wilalung saat ini terpantau turun. Untuk eskalasi air di 230 centimeter. Penurunan eskalasi air setiap per satu jam, turun satu centimeter,” bebernya, Senin (18/3/2024).
Baca juga: Banjir Kembali Lumpuhkan Jalur Pantura Demak, Ketinggian Air Lebih 3 Meter
Arsha menjelaskan, penurunan debit air juga terjadi di Bandung Klambu. Menurutnya, debit air di Bendung Klambu yang sempat overload atau lebih dari 1.100m³/detik, kini sudah turun secara drastis.
“Sekarang sudah tidak overload. Setiap per jam Bendung Klambu merilis debut air, per jam 9 ini debit air sudah di angka 750m³/detik. Perjam 9 ini ada kenaikan sekitar 2 kubik, di mana jam 8 debit air di angka 740m³/detik,” ungkapnya.
Meski begitu, saat dikonfirmasi lagi per pukul 10.00 WIB ini, kondisi debit air kiriman dari Bendung Klambu di angka 730m³/detik. Pihaknya menuturkan, saat ini untuk bukaan pintu 8 arah ke Sungai Juwana masih dibuka 40 centimeter.
Hal itu menurutnya, untuk mengurangi kompresi beban air yang menuju ke Sungai Wulan. Dimana Sungai Wulan saat ini ada titik yang jebol. Sehingga hal itu untuk mengurangi beban air yang mengakibatkan banjir di Karanganyar, Demak yang kedua kalinya.
Editor: Ahmad Muhlisin