BETANEWS.ID, KUDUS – Sejumlah pengungsi di Masjid Al Muslimin yang berada di Jalan Serang Lusi, Dukuh Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus berangsur-angsur kembali ke rumah masing-masing.
Namun, meski demikian beberapa di antara mereka masih ada yang bertahan di posko pengungsian lantaran rumahnya yang masih terendam banjir sejak hari Kamis (16/3/2024) lalu.
Baca Juga: Update Banjir Karanganyar Demak; Mulai Surut Semeter, Jalan Pantura Masih Lumpuh
Pantauan betanews, Rabu (20/3/2024), dari luar Masjid tampak sejumlah pakaian yang dijemur. Sementara itu, terlihat seorang perempuan tengah mencuci alat makan dan beberapa pakaiannya. Dia adalah Sulasih salah seorang korban banjir asal Dukuh Setrokalangan, RT 03/ RW 02.
Dengan mata berkaca-kaca dirinya mengisahkan prosesi evakuasi yang dramatis.
“Hari kamis saya masih bisa bekerja tapi sudah mengungsi di rumah anak. Barulah hari Sabtu mengungsi di Masjid Al Islam supaya lebih dekat dengan pabrik tempat saya kerja. Setelah beberapa hari disana karena jalan perkampungan sudah mulai surut dipindah kesini Masjid Al Muslimin menggunakan Getek,” terangnya.
Dirinya mengatakan, saat dievakuasi oleh tim SAR menggunakan perahu yang terbuat dari seng itu ketinggian air di kediamannya mencapai leher orang dewasa.Saat ini air di dalam rumahnya sudah mulai surut hingga berada diketinggian 30 sentimeter.
Meski begitu, dirinya belum bisa bersih-bersih rumah lantaran air masih menggenang.
“Belum balik ke rumah karena masih sebetis tinggi airnya, tapi tadi beberapa ada yang nengokin rumah. Paling sore biasanya pada balik kesini lagi soalnya masih lumayan tinggi airnya,” jelasnya.
Sementara itu, dirinya menyebut banjir tahun ini merupakan banjir terbesar yang pernah dia alami. Sehingga, banyak barang berharga miliknya yang tak mampu diselamatkan karena, dia mengira banjir yang melanda tak setinggi itu.
“Nggak ngira kalau banjir bakal setinggi itu jadi ya semua barang-barang mulai dari TV, kulkas, buku-buku sekolah anak ikut terendam air. Kalau surat-surat berharga Inshaallah sudah aman,” ujar Sulasih.
Baca Juga: Banjir di Kudus Meluas, Desa Berugenjang yang Jarang Banjir Kini Terendam
Disamping itu, ini merupakan banjir pertama yang dia alami saat bertepatan dengan bulan Ramadhan. Namun, Sulasih mengatakan mengenai bantuan logistik untuk kebutuhan sahur dan berbuka puasa banyak diberikan oleh para donatur dan pemerintah desa.
“Alhamdulillah buat sahur dan buka sudah ada bantuan dari donatur dan relawan. Kalau shalat tarawih juga disini bersama-sama,” tambahnya.
Editor: Haikal Rosyada