BETANEWS.ID, KUDUS – Menu Gobyos menjadi favorit pembeli di Kafe Adam Safee, Desa Undaan Lor Gang 12b, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Menu yang disajikan di atas hot plate dengan cah kangkung dan sambal itu sukses bikin banyak orang ketagihan.
Owner Adam Safee, Muntiah, menjelaskan, adanya menu itu bermula untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan 2022. Nama gobyos diambil dari tampilan dan rasa yang menawarkan rasa pedas, disajikan dengan keadaan panas, dan bisa membuat badan segar dan berkeringat, sesuai dengan istilah Jawa, yakni gobyos.

“Pembeli yang menyantap bisa lebih menikmati masakan dari tingkat kepedasan yang sesuai dengan keinginan,” bebernya saat ditemui, Jumat (12/1/2024).
Baca juga: Keong Srutup di Kampung Sawah Segaran Ini Harus Masuk List Kulineranmu di Kudus
Meurutnya, menu yang terdengar asing itu ternyata dapat menarik perhatian banyak pembeli, khususnya di kalangan keluarga. Bahkan, menu tersebut juga tak luput di pesan saat ada acara kantor maupun kunjungan sekolah.
Ia menuturkan, menu gobyos punya banyak pilihan lauk, seperti mentok, bebek, dan nila. Semuan bisa dinikmati dengan empat pilihan sambal, yaitu sambal hijau, sambal terasi, sambal matah, dan sambal kuah. Menu tersebut dipatok dengan harga mulai Rp25 ribu hingga Rp32 ribu.
“Untuk lauk nila satu ekor utuh, sedangkan mentok dan bebeknya dengan ukuran seperempat. Untuk penyajian, ditaruh di atas hot plate dikasih sambal, juga ada sayur kangkungnya,” tuturnya saat ditemui di kafe yang buka mulai pukul 9.00-21.00 WIB itu.
Baca juga: Cuma Modal Rp7 Ribuan Sudah Bisa Cicipi Nasi Kebuli di Kedai Zahra Food
Muntiah mengaku, menu itu merupakan pengembangan menu yang ada di kafe dan hanya ada di sana. Sebab, menu itu dibuat lantaran melihat banyaknya pembudidaya ikan nila dan peternak mentok dan bebek yang ada di desa tersebut.
“Alasan pertama karena ingin menyambut bulan Ramadan, keduanya ingin memberdayakan masyarakat agar saling membutuhkan satu sama lain antara peternak maupun pembudidaya dengan pemilik warung,” tutur wanita berusia 43 tahun itu.
Editor: Ahmad Muhlisin