BETANEWS.ID, KUDUS – Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus berhasil mengubah limbah sampah menjadi bahan bakar minyak (BBM). Tak tanggung-tanggung, hasilnya setera dengan pertamax Turbo dan Pertamina Dex.
Ketua Pengolahan Sampah Semar Hijau, Siswanto, mengatakan, tempatnya punya tiga mesin, yaitu mesin pirolisis, insenerator, dan pemilah sampah. Selain menjadi BBM, pihaknya juga memproduksi pupuk kompos dan minyak tanah.

“Jadi untuk sampah plastik itu bisa menjadi BBM, dan sampah organik bisa menjadi kompos. Selanjutnya sampah yang tidak bisa terurai seperti pampers, plastik yang ada aluminum foil dibakar dan dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir),” ungkapnya saat ditemui di lokasi, Jumat (15/12/2023).
Baca juga: Bensa yang Dikembangkan PT Pura dan ITB Punya RON 105-112, Lebih Tinggi dari Pertamax Turbo
Menurut Siswanto, mesin pirolisis itu berkapasitas 100 kilogram sampah plastik yang bisa menghasilkan Research Octane Number (RON) tinggi, yakni mencapai 98 atau setara dengan Pertamax Turbo. Sedangkan untuk bio solarnya setara dengan Pertamina Dex dengan Cetane Number (CN) 53.
āKita mengetahui itu karena pernah diuji, dengan catatan sampah plastik yang masuk dalam mesin ini (pirolisis) harus bersih,” ungkap pria berusia 46 tahun itu.
Ia menuturkan, setiap hari pihaknya hanya bisa mengolah sampah plastik sebanyak 25 kilogram, dengan hasil 10 liter bio solar, 4-5 liter bensin. Hasil BBM itu dijual kepada masyarakat dengan harga di bawah pasaran. Untuk harga bensin (RON 98) Rp10 ribu per liter dan bio solar (CN 53) Rp8 ribu.
Baca juga: Djarum Foundation Punya Mesin Pengolah Sampah Organik yang Hasilkan 50 Ton Pupuk Sehari
Menurutnya,s aat ini pihaknya butuh bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus untuk pengembangan pengolahan sampah.
“Kami butuh membangun gudang untuk pemilahan sampah, karena memang kami membutuhkan gudang untuk sampah biar tidak kehujanan. Dengan gudang itu nantinya pengolahan sampah yang ada di sini bisa berjalan lebih baik,” imbuhnya.
Editor: Ahmad Muhlisin