BETANEWS.ID, KUDUS – SMK Bhakti Kudus telah mendapatkan lisensi untuk mengkonversi motor berbahan bakar minyak ke listrik. Bahkan, Bengkel Motor Al-Kahfi milik SMK Bhakti diklaim satu-satunya di Jawa Tengah yang mendapatkan lisensi dari Kementarian Perindustrian Republik Indonesia.
Kepala SMK Bhakti Kudus, Amir Abdul Madjid, memastikan konversi motor listrik tak akan dikomplain oleh perusahaan terkait. Dengan jaminan ini, harapannya masyarakat bisa beralih ke motor berteknologi ramah lingkungan, sesuai anjuran pemerintah.
“Jadi proses konversi tersebut legal. Bahkan akan kita bantu agar pemilik motor dapat plat nomor biru dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dari Kepolisian,” bebernya di SMK Bhakti Kudus, Sabtu (13/1/2024).
Baca juga: Polytron Fox R Electric, Motor Listrik Gahar yang Harganya Cuma Rp14 Juta
Pimpinan Bengkel Al-Kahfi, Susanto Wijoyo, menambahkan, proses konversi motor listrik ini cukup simpel. Jika komponennya tersedia semua, sehari bisa langsung jadi dan itu untuk segala jenis dan merek motor.
“Yang kita ganti semua komponen bensin, pistone segala macam di ruang bahan bakar minyak. Kemudian kita ganti dengan dinamo. Lalu kita pasangi baterei dan kontrol untuk jadi motor listrik,” jelasnya.
Untuk pengisian baterai, ungkapnya, butuh kurang lebih 3,5 jam sampai full. Minimal daya listrik 900 watt. Baterai full bisa menempuh jarak kurang lebih 40 kilometer dengan kecepatan standar 60-70 kilometer per jam.
“Untuk harga konversi kurang lebih Rp15.5 juta per paket. Terdiri dari harga baterai Rp7,5 juta dan paket komponen listriknya Rp7,5 juta, plus perakitan Rp500 ribu,” rincinya.
Baca juga: United MX-1200, Motor Listrik Hanya Rp10,9 Juta yang Bisa Tempuh 80 Km Sekali Charge
Harga tersebut, jelasnya, belum dapat subsidi dari pemerintah. Menurutnya, konversi motor BBM juga dapat subsidi dari pemerintah sebesar Rp10 juta. Selain itu, pihaknya juga mengajukan subsidi motor listik ke PLN sebesar Rp7 juta.
“Untuk saat ini warga yang ingin konversi motor berbahan BBM ke listrik dapat subsidi Rp10 juta. Apabila pengajuan kami ke PLN diakomodir, maka total subsidi jadi Rp17 juta. Sehingga, kelak konversi motor BBM ke tenaga listrik di SMK Bhakti Kudus bisa gratis,” jelasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin