BETANEWS.ID, JEPARA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Jepara menyalurkan hasil program peduli sosial (PPS) kepada sejumlah santri dan panti asuhan se-Kabupaten Jepara. Bantuan tersebut diserahkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jepara, Akhsan Muhyiddin dan Ketua Baznas Jepara, Sholih di Aula OPD Bersama, Senin, (6/11/2023).
Dari program tersebut, total ada 200 santri penerima beasiswa dengan besaran Rp500 ribu per orang. Serta dua panti asuhan yang menerima bantuan masing-masing Rp100 juta.
Baca juga: Hanya 50% ASN Muslim yang Bayar Zakat di Baznas Jepara, PJ Bupati Langsung Terbitkan Aturan Ini
Sholih menjelaskan, beasiswa yang diserahkan tersebut bersumber dari anggaran Baznas Jepara yang berasal dari program Pekan Peduli Sosial (PPS). Program tersebut diikuti oleh peserta didik dan mahasiswa se-Kabupaten Jepara. Tujuannya sebagai wahana pendidikan dan pelatihan bagi para pelajar untuk peduli dengan sesama dengan menyisihkan sebagian uang saku.
Teknis pelaksanaan program tersebut yaitu masing-masing siswa TK/RA/SD/MI menyumbang sebesar Rp1 ribu, siswa SMP/MTS/SMK/SMA menyumbang Rp2 ribu, dan mahasiswa Rp3 ribu. Sumbangan tersebut dilakukan selama sepekan pada 24 – 30 Juli 2023.
“Dari kegiatan PPS tersebut kemarin berhasil terkumpul Rp1,04 miliar, di mana pemanfatannya 50 persen dikembalikan ke sekolah untuk peserta didik dari keluarga kurang mampu, penghargaan untuk siswa berprestasi, dan kegiatan lainnya. Sementara sisanya dikelola oleh Baznas, salah satunya untuk beasiswa sekolah dan kegiatan kemanusiaan,” jelasnya.
Baca juga: Kali ke Enam, Pemkab Jepara Kembali Adakan Gerakan Pangan Murah
Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta, turut mengapresiasi para peserta didik dan mahasiswa yang mau berkontribusi untuk membantu sesama dengan cara menyisihkan uang saku.
“Semoga bantuan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan dan di tahun depan lebih banyak lagi zakat yang dikumpulkan, sehingga lebih banyak masyarakat yang terbantu. Dengan bergotongroyong kita bisa melalui hal yang sulit menjadi mudah,” katanya.
Editor: Ahmad Muhlisin