BETANEWS.ID, DEMAK – Sekretaris Daerah (Sekda) Demak, Akhmad Sugiharto menyebut wilayah pertanian di Kabupaten Demak mulai terairi. Beberapa area persawahan bahkan telah melakukan penanaman padi pada masa MT 1 ini.
Ia mengatakan, sebelumnya gelontoran air yang diperlukan untuk MT 1 sempat dijadwalkan tanggal 15 September, akan tetapi air belum bisa mencukupi kebutuhan pertanian. Akan tetapi, ia menyebut sejumlah wilayah telah mulai menanam padi.
Baca Juga: Demak Targetkan Penanaman Padi di Lahan Seluas 48.000 Ha
“Baru ada beberapa wilayah yang agak terairi itu di Kecamatan Karanganyar dan Gajah. Sedangkan di kecamatan lainnya seperti Guntur baru sebagian,” katanya, Selasa (17/10/2023).
Ia mengaku, kondisi pengairan pertanian di Demak belum bisa terpenuhi secara maksimal. Hal itu disebabkan, kondisi sumber air utama Waduk Kedung Ombo mengalami penyusutan dan terpaksa digelontorkan secara bergilir.
“Karena BBWS sendiri juga memikirkan, dikhawatirkan dampak El Nino sampai 2024. Nah ini yang benar-benar dipikirkan pusat agar tidak kehabisan stok, “ujarnya.
Sementara di wilayah barat Demak, seperti Kecamatan Bonang dan Wedung yang tersambung di pengairan Rawa Pening, pihaknya pastikan akan mulai tersalurkan mulai minggu depan.
“Kita masih berusaha melakukan pengaturan air, ini beberapa hari Bendung Glapan kan baru dibuka, mungkin sekitar seminggu melihat perkembangan air yang digelontorkan, ” imbuhnya.
Baca Juga: Cegah Harga Bawang Merah Jatuh, Petani Demak Diminta Atur Jadwal Tanam
Mengenai penggunaan sumur bur sebagai antisipasi gelontoran air yang belum tercukupi, hal itu bisa dilakukan. Akan tetapi, tidak semua wilayah dapat menerapkan itu, mengingat kondisi geografis yang berbeda.
“Ada beberapa wilayah yang sudah melakukan sumur bur, namun tidak semua bisa memasang sumur bur, semoga saja gelontoran air tercukupi lah dan segera hujan,” paparnya.
Editor: Haikal Rosyada