BETANEWS.ID, DEMAK – Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertanpangan) Demak, Agus Hermawan, menghimbau kepada petani agar mengatur jadwal tanam bawang merah. Hal itu dilakukan, sebagai upaya mencegah harga bawang merah jatuh saat panen raya.
Diketahui, harga bawang merah di pasaran saat ini mencapai Rp14 ribu per kilogram. Penurunan itu, terjadi secara bertahap dari Rp30 ribu sampai dengan Rp20 ribu per kilogram.
Baca Juga: Dinpertan Demak Sebut El Nino Bisa Pengaruhi Produksi dan Kualitas Gabah
Agus mengatakan, permasalah anjloknya harga bawang tidak hanya dirasakan di Kabupaten Demak melainkan seluruh wilayah Indonesia. Ia meminta petani untuk memperhatikan masa tanam MT 1, agar tidak terjadi panen raya secara bersamaan.
“Kalau kemarin kita panen bareng, akhirnya (harga bawang) jatuh. Tapi sepertinya Demak tidak panen bareng ini, mudah-mudahan kita dapat harga yang baik,” katanya di saat mengunjungi Gernas di Desa Kedungwaru Kidul, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Selasa (17/10/2023).
Sementara itu, Sub Koordinator Pengendalian OPT Sayuran dan Tanaman Obat Direktorat Kementerian Pertanian (Kementan), Ginting Tri Pamungkas, menjelaskan penurunan harga bawang merah disebabkan terjadi panen melimpah di sejumlah daerah, seperti Jawa Timur, sebagian Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sehingga membuat ketersediaan barang menjadi meningkat.
“Tahun ini produksi bawang merah nasional terkumpul pada bulan Agustus dan September. Jadi mau tidak mau harga turun di pasaran,” jelasnya.
Baca Juga: Demak Targetkan Tanam Padi 47.929 Ha di MT 1, Baru Terealisasi 813 Ha
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya mengaku akan menggenjot pengolahan dan pemasaran bawang merah dalam negeri. Salah satunya dengan menjual produk olahan berbahan dasar bawang merah.
“Kami ada program pengolahan dan pemasaran, sehingga mungkin lebih memanfaatkan lagi pengolahan pemasaran, menjadi nilai tambah bawang merah agar dapat terjual lebih tinggi dalam sebuah produk,” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada