31 C
Kudus
Selasa, Desember 5, 2023

Jangan Senang Dulu, Ini Bahayanya Anak Bisa Membaca di Usia Dini (3)

Pendidikan anak di usia dini akan sangat menentukan karakter mereka di masa depan. Pendidikan yang tepat sesuai dengan usianya akan mampu mengantar mereka menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab di masa depan. Sebaliknya, jika pendidikan yang didapat tidak sesuai dengan usianya, akan membawa mereka ke masa depan yang kurang baik.

Salah satu metode pendidikan yang kini dianggap kurang tepat untuk anak usia dini adalah memaksa mereka untuk bisa membaca, menulis dan berhitung (calistung). Kemampuan psikomotorik yang masih terbatas pada anak usia dini, justru akan membuatnya tertekan meski mereka mampu melakukannya.

Dampak bahaya mengajarkan anak-anak calistung yaitu anak-anak akan merasa kehilangan masa bermain. Akibatnya, secara psikologis mereka akan bisa jadi akan malas belajar, tidak kreatif, dan tidak mau mencoba hal-hal baru

Dr. Richma Hidayati, M.Pd | Dosen BK UMK

Hal itu diungkapkan Dr. Richma Hidayati, M.Pd, kepada Betanews.id, saat ditemui di kampus Universitas Muria Kudus (UMK), beberapa waktu lalu. Menurut dosen Bimbingan dan Konesling (BK) tersebut, masa ideal anak untuk belajar calistung ada pada usia SD. Pada dasarnya calistung sebenarnya menjadi fokus para guru sekolah dasar (SD). Saat ini, pemerintah juga sudah menghapus tes calistung kepada anak yang masuk SD.

Baca juga: Pendidikan Karakter di Sekolah PAUD Lebih Penting dari Calistung (2)

Kepala Bagian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UMK tersebut menjelaskan, para guru dan orang tua anak usia dini harus mengubah paradigma tentang calistung, bahwa anak usia dini tidak harus bisa membaca, menulis, dan berhitung. Ketika di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), anak-anak hanya boleh diperkenalkan dengan angka dan huruf. Tentunya, melalui cara-cara yang menyenangkan.

“Anak-anak usia dini tidak boleh dibebankan dengan pelajaran calistung, karena kebutuhan psikologis mereka itu hanya bermain, makan, minum, tidur, dan bernapas,” bebernya.

Anita Purnama
Anita Purnama
Jurnalis Beta Media

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

33,383FansSuka
13,322PengikutMengikuti
4,303PengikutMengikuti
121,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER