31 C
Kudus
Sabtu, September 14, 2024

Peringati Hari Jadi Prodi Sastra Indonesia Undip, Mahasiswa Berebut Gunungan Buku

BETANEWS.ID, SEMARANG – Hari jadi Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang diperingati dengan menggelar serangkaian kegiatan pada 21-26 Agustus 2023. Rangkaian kegiatan bertajuk “Gema Budaya 2023” tersebut diisi dengan agenda-agenda sastra dan kebudayaan.

Pada pembukaan rangkaian acara di halaman gedung FIB Undip (21/8/2023), mereka mengawalinya dengan agenda Kirab Budaya. Kemudian digelar pula Grebeg Sastra dengan gunungan buku yang diperebutkan para peserta yang hadir. Selanjutnya pada Gelanggang Sastra, ditampilkan pertunjukan sastra, seperti baca puisi. Sementara Panggung Sastra menampilkan seni Jaranan dari Jurang Blimbing. Dalam agenda tersebut digelar pula berbagai jajanan pasar yang ikonik sebagai makanan tradisional.

PIC Dies Natalis Sastra Indonesia, Laura Andri, mengatakan, rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat budaya masyarakat Indonesia yang beragam. Hal ini sebagaimana tertuang dalam tema dies natalies, “Merawat Tradisi, Merayakan Keragaman.” Menurut dosen Sastra Indonesia tersebut, ragam tradisi dan budaya masyarakat Indonesia mengerucut pada satu tuntunan adab dan perilaku masyarakat. Oleh karena itu, mempertahankan kebudayaan adalah hal yang penting sebagai perwujudan jati diri bangsa.

-Advertisement-

Baca juga: Urbanisasi Jadi Masalah dalam Perspektif Pembangunan Kota Berkelanjutan

Selain itu, Laura menambahkan, rangkaian agenda perayaan dies natalis tersebut juga bermaksud untuk memasarkan Prodi Sastra Indonesia ke publik. Termasuk juga dalam hal ini untuk memberi pengetahuan tentang lingkup pembelajaran sastra yang luas, yang juga mencakup kebudayaan.

“Kalau secara minat calon mahasiswa sih, dibanding dengan teknik pasti beda ya. Dibanding kedokteran beda ya, kita di bawah. Maka dies natalis ini juga upaya untuk menjaring mereka. Mungkin mereka nggak tahu. Mereka tahunya di sastra itu belajar puisi. Padahal nggak itu aja, kita belajar banyak. Humanis kita libatkan di sini. Ilmu-ilmu humaniora itu kita dapatkan di sini. Kita juga bicara tentang kesenian, film, pop culture. Budaya itu tidak hanya tradisional tapi juga pop,” terang Laura.

Sementara salah seorang mahasiswa, Stela mengatakan, lewat rangkaian agenda kebudayaan ini ia berharap agar sensifitas mahasiswa tentang kebudayaan bisa lebih terasah.

Baca juga: Warga Korban Penggusuran Kebonharjo Nyaman di Rusun Semarang Hebat

“Kebudayaan yang kita punya juga beragam, itu sangat penting bagi cara kita berperilaku terhadap sesama, cara kita berbudaya (bermasyarakat). Kita tahu jati diri kita, termasuk bagi mahasiswa, itu sebagai pegangan hidup,” ungkap Stela.

Agenda dalam rangkaian Dies Natalis Sastra Indonesia selanjutnya adalah Gelanggang Sastra, Panggung Sastra  Pasar Jajanan pada 22-23 Agustus. Hari berikutnya (24/8/2023) digelar Atraksi Budaya yang diisi Kuda Lumping Turonggo Tunggak Semi, Barongsai Satya Budi Dharma, Keroncong Karimoeni, dan Pasar Jajanan. Pada (25/8/2023) digelar Pasar Jajanan, Temu Alumni Sasindo, Orasi Budaya oleh Prof. DR. Mudjahirin Thohir, M.A, dan Ketoprak Kolaborasi Dosen FIB X Sanggar Sri Mulyo dengan lakon “Darpo Kayun.” Terakhir (26/8/2023), digelar Temu Sapa (Bersama Mahasiswa Baru).

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
144,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER