BETANEWS.ID, SEMARANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang, Iswar Aminuddin, menyinggung soal laju urbanisasi yang menjadi salah satu perhatian dalam perspektif pembangunan kota berkelanjutan. Ini beralasan karena pertumbuhan penduduk perkotaan diprediksi akan mencapai 70 persen. Secara global, sebagaimana dalam laporan riset “Time to Act: Realizing Indonesia’s Urban Potential” oleh Bank Dunia (2019), memaparkan bahwa laju urbanisasi Indonesia belum diimbangi dengan peningkatan pembangunan dan kesejahteraan yang sama cepatnya.
Menurut Iswar, ketidakseimbangan pembangunan dan kesejahteraan akan menimbulkan masalah-masalah baru, seperti berkurangnya kawasan hijau di perkotaan, degradasi kualitas lingkungan, ancaman banjir, krisis air bersih, penurunan kualitas udara, krisis ketahanan pangan lokal, dan punahnya ekosistem satwa liar. Namun di sisi lain, Iswar menambahkan, urbanisasi justru mempresentasikan pertumbuhan ekonomi inklusif serta mengakomodir semua kepentingan dan perbedaan.
Sementara dalam lingkup pembangunan berkelanjutan yang lebih besar, lanjut Iswar, perlindungan dan pengendalian atas tata ruang serta optimalisasi lahan menjadi kunci dalam perencanaan pembangunan Kota Semarang ke depan.
Baca juga: Pemkot Semarang Tetap Fokus Pembangunan Infrastruktur
“Artinya pembangunan kota bukan hanya tentang aspek fisik, tetapi juga melibatkan dimensi sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan agar dapat mewujudkan Kota Semarang yang aman, hijau, dan harmonis,” ujar Ketua Alumni Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Diponegoro itu.
Dalam laporan Musrembang RKP 2024 Bappenas pada Mei 2023 lalu, terdata jumlah penduduk Indonesia pada 2045 sekitar 324 juta jiwa. Angka ini menunjukkan lonjakan 54,42 juta jiwa dari tahun 2020. Penambahan tersebut akan menjadikan Indonesia peringkat ke enam dengan jumlah penduduk terbesar di dunia pada 2045 mendatang.
Iswar pun menyatakan bahwa perspektif pembangunan kota berkelanjutan tersebut tidak bisa lepas dari peran masyarakat dalam upaya bergerak bersama. Seperti yang tertuang dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang menjadi kesepakatan bersama untuk mewujudkan bumi yang lebih baik, perencanaan dalam pembangunan perkotaan dilaksanakan secara terpadu antara pemerintah dan publik untuk saling berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan.
Editor: Ahmad Muhlisin