BETANEWS.ID, KUDUS – Ratusan penjaga Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Kudus menerima honor yang sangat minim. Selama belasan tahun mereka menerima gaji antara Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu per bulan, yang tentu jauh dari kata layak.
Lalu kenapa mereka mau bertahan dengan profesi tersebut. Profesi yang tanggung jawabnya besar, sementara honornya hanya untuk membeli satu celana jeans Bombboogie saja tidak cukup.
Baca Juga: Layangan Laris Manis di Kudus, Tiga Hari Jualan, Puluhan Terjual
Juru bicara koordinator penjaga sekolah SD Negeri seKudus, Hudi Santoso mengatakan, bahwa para penjaga SD Negeri mayoritas sudah mengabdi belasan tahun. Bahkan ada yang sudah mengabdi sampai 19 tahun.
“Meski gaji minim kami tetap bertahan. Bahkan ada yang sudah mengabdi selama 19 tahun. Harapanya Pemerintah Pusat maupun pemerintah daerah itu memperhatikan nasib kami, agar kita dibisakan untuk menjadi pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) penjaga SD Negeri,” ujarnya di Gedung DPRD Kudus, Jum’at (11/8/2023).
Hudi mengatakan, bahwa selama ini nasib para penjaga SD Negeri tak diperhatikan pemerintah. Sebab, beberapa program pemerintah mulai dari seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hingga pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tak ada yang menyentuh penjaga SD Negeri di Kudus.
“Padahal belasan tahun yang lalu, penjaga SD Negeri di Kudus itu masih bisa diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kami itu bertahan dengan honor minim, berharap agar dibuka kembali seleksi CPNS dari penjaga sekolah, kalau bisa tanpa tes,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya, nasib miris dialami oleh ratusan penjaga Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Kudus. Pasalnya, belasan tahun mengabdi mereka hanya menerima honor Rp 250 perbulan.
Padahal, mayoritas mereka sudah memiliki keluarga. Artinya selama ini para tukang kebun untuk menafkahi SD Negeri di Kudus menafkahi keluarganya dengan penghasilan yang sangat minim.
Oleh karenanya demi mendapatkan kesejahteraan yang layak, para tukang kebun SD Negeri tersebut mengadu ke Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus, Masan. Audensi dilakukan di ruang rapat pimpinan DPRD Kudus, Kamis (10/8/2023).
Baca Juga: Istri Bupati Kudus Galau dan Sering Nangis Karena Kehilangan Kucing, Lebay Nggak Sih?
Juru bicara koordinasi pekebun SD Negeri se Kudus yakni Hadi Susanto mengatakan, jumlah penjaga SD Negeri di Kota Kudus totalnya ada 317 orang. Namun, yang statusnya pegawai tidak tetap (PTT) ada sekitar 261 orang.
“Sementara sisanya statusnya sudah ASN. Penjaga SD Negeri yang PTT ini lah yang honornya Rp 250 ribu sampai Rp 500 ribu per bulan,” ujar Hudi kepada Betanews.id.
Editor: Haikal Rosyada