BETANEWS.ID, KUDUS – Air tampak penuh di Bendung Wilalung, bahkan hampir setara dengan tanggul, Sabtu (3/12/2022). Debit air yang tampak penuh itu diakibatkan curah hujan tinggi dari beberapa hari yang lalu.
Operator dan Pemeliharaan (OP) Bendung Wilalung, Karno mengatakan, debit air tinggi di kawasan bendung tersebut karena intensitas curah hujan yang mengguyur beberapa daerah eks Karesidenan Pati, di antaranya Blora, Grobogan, Pati, dan Kudus. Oleh sebab itu, Bendung Wilalung kini berstatus awas.
“Karena menjadi bendung terakhir buangan air, di Bendung Wilalung ini debit airnya meningkat. Itu sudah terjadi 4 sampai 5 hari yang lalu saat debit air mencapai 300m³/detik yang masuk di bendung ini. Setelah mencapai angka tersebut baru kita cek berkala hingga per hari ini pukul 11.00 WIB, debit air capai 720m³/detik,” beber Karno.
Baca juga: Jembatan Apung Setrokalangan Diperkirakan Akan Dilewati Ribuan Buruh Rokok Setiap harinya
Untuk sementara, kata Karno, debit air yang belum mencapai 850m³/detik dialirkan ke Sungai Wulan semua. Namun apabila debit air sudah mencapai angka 850m³/detik, air nantinya akan dialirkan ke Juwana.
“Air yang masuk ke Bendung Wilalung ini sebenarnya kiriman dari hulu dari daerah Blora dan Grobogan. Saat ini masih menunjukkan tren naik, karena dari hulu debit air masih tinggi,” terang warga Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus tersebut.
Baca juga: Tumpukan Sampah Sumbat Jembatan Sungai di Mijen Kudus, Diperkirakan Bisa Capai 50 Truk
Menurutnya, kini tinggi jagaan di Bendung Wilalung di angka 46 sentimeter dengan walking tanggul mencapai 246 sentimeter per pukul 11.00 WIB. Besarnya debit air itu ada limpasan air di pintu nomer 3.
“Karena air tinggi jadi ada limpasan. Meski berstatus awas, namun di bendung ini masih aman terkendali. Itu terlihat dari pengecekan walking tanggul yang masih diangka 246 sentimeter,” jelasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin