BETANEWS.ID, KUDUS – Bangunan makam di tengah padatnya penduduk Dukuh Jetak Kembang, Kelurahan Sunggingan, Kecamatan Kudus itu terlihat sangat terawat. Dengan pohon beringin di samping bangunan, menjadikan suasananya terasa asri. Tempat tersebut adalah makam Mbah Kiai Ponco.
Juru kunci makam, Nawawi menuturkan, Mbah Kiai Ponco hidup pada masa Sunan Muria dan Sunan Kudus. ia dulu merupakan pendatang dari Kerajaan Demak yang ingin memperdalam ilmu agama kepada Sunan Muria.
“Beliau pun langsung diterima oleh Sunan Muria. Beliau juga diangkat jadi santri dalem sunan bernama asli Raden Said tersebut,” ujar Nawawi kepada Betanews.id, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Ziarah ke Makam Mbah Ponco Dipercaya Jadi Sarana Pembuka Kesuksesan Bagi Pedagang
Dia mengatakan, setelah beberapa tahun jadi santri dalem Sunan Muria, Mbah Ponco pun mendapat titah dari sang guru untuk menemui Sunan Kudus. Sebagai murid yang patuh, titah itu pun dijalaninya.
“Saat menghadap kepada Sunan Kudus, Mbah Ponco diminta membantu untuk syiar agama Islam di wilayah Kudus. Namun, lokasinya harus sebelah timur Sungai Gelis, dan ia pun menyetujuinya,” beber Nawawi.
Baca juga: Berusia 6 Abad, Bangunan Masjid Sekayu Semarang Banyak yang Masih Asli
Menurutnya, Istri Mbah Kiai Ponco suka menanam berbagai kembang, seperti mawar dan melati. Bahkan tanaman kembang istri Mbah Ponco itu sangat luas. Kembang-kembang itu kemudian dijual di pasar yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
“Konon dulu pasar itu berada di sebelah baratnya Pasar Bitingan yang sekarang. Karena saking banyaknya kembang, maka di area sekitar tempat tinggal Mbah Kiai Ponco dikenal sebagai Jetak Kembang,” tandasnya.
Editor: Ahmad Muhlisin