BETANEWS.ID, KUDUS – Jenang Kudus, selalu menjadi buruan para pemudik untuk dibawa kembali ke tanah rantau. Gerai Mubarok Food, yang berada di Jalan Sunan Muria Kudus, Desa Glantengan, Kecamatan Kota, Kudus, biasanya akan selalu ramai jadi jujugan pemudik.
Namun begitu, Gerai Mubarok Food pada H-1 Lebaran hingga hari kedua Lebaran akan tutup. Tetapi, bagi yang ingin berburu oleh-oleh jenang khas Kudus ini, jangan khawatir. Sebab, Mubarook Food memfasilitasi warga sekitar untuk berjualan di depan Museum Jenang Kudus.
Baca juga : Mubarok Food Siapkan Kantong Parkir Bus Pariwisata
“Karena saat Lebaran, karyawan showrum oleh-oleh libur. Jadi kita biasanya ada tradisi, yaitu memberdayakan masyarakat untuk menjual produk kita saat lebaran yang lokasinya di depan toko,” ucap Muhammad Kirom, Marketing Manager Jenang Mubarok.
Menurut Kirom, tidak sembarang orang yang bisa berjualan di depan Gerai Mubarok Food. Mereka adalah anggota yang sudah terdaftar di paguyuban pedagang musiman lebaran.
“Kita sebutnya pedagang musiman lebaran. Tidak semua orang bisa berjualan, hanya anggota paguyuban saja yang bisa, total ada 18 orang dan itu semua adalah warga Desa Glantengan,” ungkapnya.
Menurutnya, pedagang musiman dari warga sekitar itu, membeli produk dari Mubarok Food dengan harga reseller. Kemudian, mereka menjualnya sesuai dengan harga toko. Sehingga, pembeli tidak tidak perlu khawatir soal mahalnya harga, karena sesuai dengan harga toko.
Kirom menjelaskan, tradisi ini pun sudah berjalan selama puluhan tahun, mulai dari toko lama sampai pindah toko Mubarok yang baru, tradisi ini sudah ada.
“Kira-kira sudah puluhan tahun ya tradisi ini, mulai dari toko lama, sampai sekarang sudah pindah toko dan ada Museum Jenang juga,” bebernya.
Baca juga : Kunjungi Museum Jenang Kudus, Gus Muhaimin : ‘Ini Sangat Luar Biasa’
Tapi, karena dua tahun ini terjadi pandemi, acara ini pun ditiadakan untuk menghindari adanya kerumunan. Sebab, setiap acara ini digelar bisa di pastikan selalu ramai.
“Karena dulu setiap acara ini dibuka, para pelancong dari berbagai daerah ramai sekali yang membeli jenang kita, bahkan sampai macet karena saking banyaknya,” ungkapnya.
Editor : Kholistiono