Di sebuah gasebo di depan rumah warga Desa Langon, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, terlihat sebuah karya seni ukir macan kurung. Tak jauh dari ukiran itu, terlihat seorang pria tengah membersihkan debu dan kotoran di ukiran tersebut. Pria itu bernama Robi Shani, pemilik sekaligus pengagum ukiran macan kurung.

Kepada Tim Liputan Khusus Beta News, pria yang akrab disapa Robi itu bersedia berbagi kisah tentang perjuangannya memiliki karya ukiran macan kurung. Baginya, macan kurung adalah karya seni yang harus dia miliki. Sebagai orang asli Jepara, dia merasa wajib memiliki karya masterpiece tanah kelahirannya itu.

Robi Shani, pemilik ukiran macan kurung. Foto: Kaerul Umam

Baginya, kepuasan memiliki karya ukiran macan kurung tak bisa terganti dengan apapun, termasuk uang. Bisa memandang dan menyentuh karya ukiran tersebut, adalah kepuasan batin yang tak bisa dibandingkan dengan apapun.

Dibeli Rp 500 juta pun tak akan saya lepas. Uang senilai itu paling bisa dapat mobil, beberapa tahun bisa rusak. Kalau ini, nilainya justru bisa semakin tinggi

Robi Shani, pemilik macan kurung

“Katakanlah uang ratusan juta, akan habis dalam beberapa tahun saja. Kalau ukiran macan kurung ini, tidak. Bahkan bisa saya wariskan ke anak cucu, agar mereka juga bisa melihat dan menyentuh karya ukiran yang semakin lama akan semakin langka,” tutur Robi saat ditemui Tim Liputan Khusus Beta News di kediamannya, beberapa waktu lalu.

Koleksi macan kurung miliknya itu, katanya, pernah ingin dipinjam untuk proses syuting film di Jogjakarta. Namun dirinya menolak. Bahkan, koleksinya itu juga pernah diminati sejumlah tokoh di Jepara untuk dibeli. Namun, dirinya menolak untuk melepasnya.

- advertisement -

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini