31 C
Kudus
Kamis, April 18, 2024

NU dan Muhammadiyah Kudus Kompak Dirikan Posko dan Dapur Umum untuk Korban Banjir

BETANEWS.ID, KUDUS – Beberapa perempuan tampak sibuk di teras dan samping rumah di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Mereka terlihat berbagi tugas. Ada yang memasak nasi dan sebgain membungkus sayur dan lauknya. Tempat tersebut yakni posko dan dapur umum bencana banjir Nahdlatul Ulama (NU).

Setelah terbungkus semua, kemudian nasi beserta lauknya itu dimasukan ke dalam mobil dan seterusnya nasi tersebut dibagikan ke seluruh warga yang terdampak banjir. Koordinator lapangan (korlap) posko dan dapur umum NU yakni Arif Mustain (41) menuturkan, NU lewat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) berkomitmen untuk selalu hadir dalam penanggulangan bencana di Nusantara.

Relawan sedang membungkus nasi untuk diberikan kepada warga terdampak banjir. Foto: Rabu Sipan.

Begitu juga saat ini, ketika beberapa wilayah di Kudus banjir akibat tanggul sungai jebol, NU Kudus mendirikan posko dan dapur umum untuk para korban banjir. Menurutnya, posko tanggap bencana dan dapur umum ini didirikan sejak Ahad (2/1/2020) dan akan mendistribusikan makanan dan minuman bagi warga korban banjir.

“Warga tidak ada yang mengungsi di posko. Sebab warga korban banjir memang tidak bersedia untuk mengungsi. Karena kebanjiran dan tidak mau mengungsi, otomatis mereka terkendala untuk memasak. Oleh sebab itu, untuk makan dan minumnya kami suplai sehari tiga kali,” ujarnya pria yang akrab disapa Arif kepada Betanews.id, Selasa (5/1/2020).

Baca juga: Warga yang Sertifikatkan Lahan Sempadan Sungai Terancam Pidana

Menurut data dari kecamatan, lanjut Arif, ada sekitar 2.000 warga yang kebanjiran. Pihaknya pun bersama bahu membahu dengan Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kudus untuk memberikan nasi bungkus dan kebutuhan pangan darurat kepada korban banjir maupun warga sekitarnya yang masih satu desa.

“Kami memang berkoordinasi dan berbagi wilayah dengan MDMC Kudus untuk pembagian nasi bungkus dan kebutuhan pangan darurat untuk korban banjir. Kalau kami itu setiap hari membagikan sekitar 3.000 bungkus nasi dan minumannya, yang dibagikan tiga kali dalam sehari,” ungkapnya.

Perwakilan MDMC Kudus, Satrio Yudho Wicaksono (40) mengatakan, setiap hari pihaknya membagikan sekitar 4.500 bungkus nasi. Jumlah tersebut dibagikan tiga kali yakni pagi, siang, dan jam makan malam. Berarti setiap pembagian itu ada sekitar 1.500 bungkus nasi plus lauk dan minumannya.

Selain menyediakan nasi bungkus dan kebutuhan makan darurat untuk korban banjir, pihak MDMC juga menyediakan tim medis. Karena di posko tidak ada pengungsi, tim medis yang menyambangi para korban banjir ke rumah mereka. Hal itu agar memastikan warga tetap sehat dan tak terserang penyakit yang diakibatkan musibah banjir.

“Banjir ini sudah surut dan menurut intruksi, posko dan dapur umum hari ini Selasa (5/1/2020) merupakan hari terakhir,” ujarnya.

Baca juga: Kemen PUPR Anggarkan Rp 67 Miliar untuk Normalisasi Sungai Wulan

Di tempat lain, kepala Desa Setrokalangan yakni Didik Handono mengatakan, atas nama warga Desa Setrokalangan mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sudi memberikan bantuan kepada warganya yang lagi terkena musibah banjir. Menurutnya, di desa yang dipimpinnya itu ada sekitar 133 rumah yang terendam banjir, serta ada 550 jiwa yang terdampak.

“Sedangkan yang terisolir ada sekitar 1.100 warga. Yang terisolir warga Dukuh Karangturi. Di sana rumahnya tidak kebanjiran tapi akses jalannya yang terendam banjir,” ungkapnya mengakhiri.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
135,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER