BETANEWS.ID, KUDUS – Kabupaten Kudus ditetapkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai salah satu wilayah di eks Karesidenan Pati sebagai transmisi lokal baru Covid-19. Selain Kabupaten Kudus, wilayah lainnya yakni Kabupaten Blora, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Pati dan Kabupaten Jepara. Hanya Kabupaten Rembang menjadi satu-satunya wilayah yang belum ditetapkan di eks Karesidenan Pati.
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Kudus dr Andini Aridewi, Kudus menjadi daerah transmisi lokal sebelum Hari Raya Idul Fitri. Hal tersebut menurut Andini, dilihat dari notifikasi pemerintah Provinsi Jawa Tengah berdasarkan aplikasi masuk dari masing-masing fasilitas kesehatan.
“Kalau melihat notifikasi Provinsi Jawa Tengah berdasarkan aplikasi masukan dari masing-masing faskes, transmisi lokal terjadi di Kudus sebelum Lebaran. Dan, saat Lebaran ada kasus lagi,” jelasnya, Senin, (1/6/2020).
Andini menjelaskan, istilah transmisi lokal yaitu keberadaan virus Covid-19 yang sudah tersebar di tengah masyarakat lokal itu sendiri, sehingga seseorang bisa terinfeksi tanpa harus berpergian keluar wilayah atau bertemu dengan orang asing dari luar wilayah.
Dia menduga, proses transmisi lokal tidak terjadi di rumah sakit dan pusat keramaian, melainkan dari lingkungan masyarakat atau keluarga.
Baca juga : Awal Juni, Kudus Sudah Bisa Lakukan Tes Swab Sendiri
Dengan adanya hal tersebut, lanjut Andini, masyarakat harus lebih waspada lagi dengan penyebaran Covid-19. Masyarakat diminta menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terutama mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Selain itu, mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang.
“Masyarakat diimbau untuk membatasi aktivitas di luar rumah, menerapkan physical distancing, social distancing dan selalu mengenakan masker,” tuturnya.
Andini juga menuturkan, perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus meningkat. Menurutnya, dari total awal 52 pasien, kini menjadi 56 pasien positif Corona. Kenaikannya sebanyak empat kasus.
Dia merinci, dari total 56 kasus tersebut, enam pasien masih dirawat, satu isolasi mandiri, lima meninggal dan 44 sembuh.
“Untuk empat kasus baru, yakni tiga dari dalam wilayah Kudus sendiri dan satu dari luar wilayah. Ini juga ada satu pasien yang meninggal asal Kecamatan Kota (Kudus),” ungkapnya.
Andini menjelaskan, empat kasus baru tersebut, rinciannya, pertama seorang laki-laki usia 23 tahun asal Kecamatan Kota, Kudus. Pasien tidak memiliki penyakit penyerta, namun memiliki kontak dengan pasien positif Covid-19. Selain itu, pasien juga memiliki riwayat perjalanan dari Yogyakarta.
“Dirawat di RSUD dr Loekmono Hadi mulai tanggal 30 Mei. Dan hasil swab dinyatakan positif tanggal 31 Mei,” tutur Andini.
Selanjutnya yakni seorang perempuan 55 tahun asal Kecamatan Gebog. Menurut Andini, pasien memiliki kontak dengan penderita Covid-19. Setelah dilakukan tes rapid tanggal 29 Mei dengan hasil reaktif Corona, pasien dilanjutkan dengan tes swab. Hasilnya terkonfirmasi Covid-19 tanggal 31 Mei.
“Pasien tidak memiliki penyakit penyerta dan segera dilakukan perawatan di RSUD dr Loekmono Hadi,” tambahnya.
Baca juga : Hartopo Sebut Kepatuhan Protokol Covid-19 di Desa Lebih Rendah Ketimbang di Kota
Selanjutnya, yakni perempuan asal Kecamatan Kaliwungu, usia 39 tahun, tanpa penyakit penyerta. Pasien tidak ada riwayat kontak dengan pasien Covid-19 dan riwayat perjalanan daerah terjangkit.
Menurut Andini, pasien sudah dilakukan swab dua kali yakni tanggal 29 dan 30 Mei. Hasil swab pertama dinyatakan positif dan swab kedua masih proses tunggu.”Pasien ini nakes. Kondisi baik dan dapat melakukan isolasi mandiri,” tuturnya.
Terakhir, yakni pasien dari luar Kabupaten Kudus. Yakni perempuan, 43 tahun dari Kecamatan Gajah, Demak. Dirawat di RSUD dr Loekmono Hadi sejak 30 Mei.Pasien tidak memiliki penyakit penyerta, namun memiliki kontak dengan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah dilakukan tes swab, tanggal 31 Mei hasilnya keluar dan dinyatakan terkonfirmasi positif.
“Untuk tracking kontak dan tindak lanjut lainnya dilakukan oleh dinas kesehatan setempat,” tutupnya.
Editor : Kholistiono