BETANEWS.ID, KUDUS – Beberapa calon pembeli terlihat antre di sebuah tempat martabak yang berada di Jalan Sunan Kudus, Kelurahan Kerjasan, Kecamatan Kota, Kudus. Setelah memesan, para calon pembeli kemudian duduk di tempat yang sudah disediakan. Di bagian dalam, dua pria dengan cekatan membuat martabak telur dan martabak manis.
Sedangkan di meja kasir, duduk seorang pria memperhatikan aktivitas para pekerjanya. Sambil sesekali melayani para pelanggan yang akan membayar martabak, pria bernama Amir Mahmud (38) itu kemudian membagikan cerita laris manisnya usaha yang diberi nama Martabak Menara.

Menurut bapak tiga anak itu, yang membuat usahanya selalu ramai adalah penggunaan resep warisan yang selalu terjaga dan tidak pernah berubah. Karena laris manis, pihaknya sekarang sudah punya dua cabang di Kudus dan Jepara.
Baca juga: Kue Balok Parikesit, Jajanan Hits dengan Sensasi Lumer di Mulut
“Keunggulan Martabak Menara itu di bumbunya. Bumbu martabak kami tidak menggunakan bumbu instan atau bumbu jadi di pasaran. Tapi dari zaman ayah saya hingga sekarang bumbu Martabak Menara kita racik sendiri,” ujar pria yang akrab disapa Amir kepada Betanews.id, Selasa (17/6/2020).
Warga Desa Gribig, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus itu menuturkan, resep pembuatan martabak didapatkan oleh ayahnya, Jazuli yang berasal dari Lebaksiu, Tegal. daerah tersebut terkenal sebagai daerah cikal bakal adanya martabak di Indonesia.
“Sebab itulah, dari dulu hingga sekarang rasa Martabak Menara tidak pernah berubah. Dari dulu (saat masih) bernama Martabak Metropolitan hingga berubah nama jadi Martabak Menara, martabak masih tetap diburu pembeli,” ungkap Arif.
Baca juga: Novilia, Gadis Cantik Penjual Pisang Goreng Beromzet Rp 20 Juta Sebulan
Di tempatnya, dia menjual martabak telur, martabak isi daging kambing, serta daging dan sosis. Tersedia porsi biasa, istimewa, dan super. Selain itu juga menyediakan martabak manis atau kue Bandung dengan berbagai pilihan rasa, di antaranya, rasa coklat, keju, pisang, dan lain sebagainya. Untuk harga martabak telur mulai Rp 17 ribu, sedangkan kue Bandung dibanderol mulai Rp 20 ribu.
“Dari pilihan rasa yang ditawarkan itu, Martabak Menara mampu menghabiskan sekitar 400 butir telur, serta adonan kue Bandung lebih dari 20 kilogram setiap harinya,” tutup Arif.
Editor: Ahmad Muhlisin

