31 C
Kudus
Senin, Januari 20, 2025

DPRD Desak Pemkab Kudus Siapkan Skema New Normal di Pesantren

BETANEWS.ID, KUDUS – DPRD Kabupaten Kudus mendesak agar Pemerintah Kabupaten Kudus segera mempersiapkan skema new normal atau kenormalan baru di lingkungan pondok pesantren. Terutama sebelum pondok pesantren membuka kegiatan belajarnya.

Sebab, menurut Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kudus Mukhasiron, Pemkab Kudus sedang gencar-gencarnya mempersiapkan new normal, namun nampaknya di lingkungan pondok pesantren belum dipersiapkan dengan matang.

“Jumlah pondok pesantren di Kudus dan santrinya ada berapa?,” tanya Mukhasiron kepada Kepala Dinas Kesehatan saat rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus(DKK) di Ruang Rapat Komisi D DPRD Kudus, Senin (8/6/2020).

-Advertisement-

Baca juga : Simulasi New Normal, Makam Sunan Muria Dibuka Hanya untuk Peziarah Lokal

Pertanyaan tersebut tidak mendapatkan jawaban dari kepala dinas dan jajarannya. Mukhasiron menduga, persoalan tersebut belum dikoordinasikan dengan pihak pondok pesantren dan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.

Menurutnya, pekan ini pihaknya akan meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, bersama Kementerian Agama Kabupaten Kudus dan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kudus untuk rapat koordinasi kembali.

“Minggu ini fokus pesantren. Nanti Dinas Kesehatan, Kemenag dan Kesra harus ikut rapat,” tuturnya.

Wakil rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut menuturkan, dirinya tidak ingin pondok pesantren menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Menurutnya, pondok pesantren memiliki kondisi spesial dibanding yang lainnya.

“Jadi di pesantren, satu kamar misal untuk lima orang. Itu bisa dihuni 50 orang. Sistemnya gotaan. Pakaiannya bergantian, makannya tidak di piring masing-masing, melainkan pakai nampan. Nanti silakan dicek untuk sampling,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Mukhasiron, di pondok pesantren penggunaan sabun dan handuk pun sering digunakan bersama. Menurutnya, persoalan tersebut harus ditanggapi serius oleh Pemkab Kudus. “Kami berharap nanti ada simulasi juga new normal di pesantren,” tuturnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Plt Bupati Kudus HM Hartopo menuturkan, pihaknya telah melakukan skema dalam persiapan new normal di pondok pesantren. Menurutnya, santri yang datang dari luar kota sebelumnya akan dilakukan skrining terlebih dahulu oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Perhubungan Kabupaten Kudus.

Baca juga : Sambut New Normal, Perusahaan di Kudus Perketat Protokol Kesehatan

“Nanti pihak Kabag Kesra akan koordinasi dulu dengan pondok pesantren kapan santrinya akan datang. Entah menggunakan angkutan khusus atau bisa umum. Nanti tetap ada proses skrining, ” tuturnya.

Menurutnya, jika ditemukan santri yang memiliki gejala Covid-19 akan dipersilakan untuk karantina mandiri dulu di rumah.

Selanjutnya, pihak pesantren juga harus memberikan syarat menyertakan bebas Covid-19 kepada santrinya. Menurutnya, kamar yang digunakan di pesantren tidak sendiri-sendiri, melainkan digunakan bersama.

“Semua masih simulasi. Kita belum patok new normal akan berlaku kapan,” jelasnya.

Editor : Kholistiono

Imam Arwindra
Imam Arwindrahttps://betanews.id
Jurnalis Beta Media yang sejak awal ikut terlibat dalam pembentukan Seputarkudus.com, cikal bakal Betanews.id.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
151,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER