SEPUTARKUDUS.COM, DEMANGAN – Di tepi selatan Jalan Dr wahidin Sudirohusodo, Desa Demangan, Kecamatan Kota, Kudus, terlihat beberapa sepeda motor terparkir di depan warung bakso. Di dalam warung terlihat seorang perempuan sibuk melayani para pembeli yang datang. Sebagian pengunjung tersebut ada yang sudah menyantap bakso yang dihidangkan. Tempat tersebut yakni Warung Bakso Soloensis, yang sudah beberapa bulan ini menyelenggarakan Sodaqoh Bakso setiap Jumat.

Kepada Seputarkudus.com, pemilik Bakso Soloensis Indarto Ariwibowo (43) mengatakan, Program Sodaqoh Bakso diprakarsai oleh teman sewaktu SMA, yang sekarang sukses di jakarta. Dia menuturkan, temannya tersebut awalnya melihat posting-an di Facebook yang memuat sebuah warung kecil namun selalu bersedekah pada hari tertentu.
“Karena melihat itu (posting-an di Facebook), temanku terpanggil untuk bersedekah. Dan kebetulan dia juga ingat, aku mempunyai warung bakso. Lalu temanku tersebut menitipkan uang Rp 1 juta pada warung Bakso Soloensis untuk dibuatkan bakso dan meminta agar bakso tersebut dibagikan selama empat kali pada hari Jumat,” ujar pria yang akrab disapa Indra itu, Jumat (3/2/2017).
Pria yang tercatat sebagai warga Desa Janggalan, Kecamatan Kota, Kudus, itu mengatakan, karena harga bakso di Bakso Soloensis Rp 10 ribu seporsi, setiap Jum’at dirinya menggratiskan sebanyak 25 porsi pada para pengunjung. Sejak acara sodakoh bakso empat kali berjalan lancar, dan antusiasme pengunjung bagus. Lalu temannya yang lain dan sudah sukses juga antusias untuk ikut bersedekah dengan cara yang sama.
Menurutnya, biasanya Sodaqoh Bakso Soloensis dilakukan pada hari Jumat. Namun, tak jarang pula seorang donatur yang ingin Sodaqoh Bakso dilakukan pada hari lainya. Dia menuturkan program itu diperuntukkan bagi siapa saja yang datang ke Bakso Soloensis.
Elisa Erisanti (41), istri Indra, kegiatan Sodaqoh Bakso ini untuk mengajak sesama untuk saling berbagi. Karena menurutnya, bersedekah tidak harus menunggu kaya, dan uang yang dibuat bersedekah pasti akan diganti oleh Allah. Dia juga ingin mempelopori gerakan berantai bersedekah, dan menggugah nurani orang mampu secara ekonomi untuk berbagi.
Perempuan yang akrab disapa Elisa itu mengatakan, karena tidak adanya donatur pada hari Jumat kemarin, Sodaqoh Bakso ditanggung Bakso Soloensis. “Aku bersama suami sudah lama ingin selalu bisa bersedekoh setiap hari Jumat. Dan aku juga punya rencana, saat bulan Ramadan nanti semoga aku bisa menggratiskan baksoku pada orang yang buka puasa,” ungkap Elisa yang diiyakan oleh suaminya.