31 C
Kudus
Sabtu, November 8, 2025

Awalnya Coba-Coba, Sholikah Malah Sukses Bisnis Martabak Manis Mini

BETANEWS.ID, PATI – Setiap sore di kawasan Kajen, Margoyoso, Pati, tepatnya di samping Toserba Pantes, aroma martabak manis yang baru matang kerap menggoda para pejalan kaki. Di balik meja kecil berwarna oranye bertuliskan “martabak manis mini” itu, tampak seorang perempuan dengan wajah ramah tengah sibuk menuang adonan ke cetakan. Ia adalah Sholikah (31), pemilik lapak tersebut.

Sholikah bercerita, sebelum menjalankan usaha, dirinya hanyalah ibu rumah tangga bisa. Karena bosan di rumah, ia memutuskan untuk mencoba sebuah usaha yang baru ia mulai Agustus 2025 lalu.

Baca Juga: Mengenal Laeli, Sarjana Psikologi yang Tak Gengsi Bantu Jualan Bumbu di Pasar KlIwon Kudus

-Advertisement-

“Awalnya saya hanya coba-coba mau jualan martabak manis ini. Karena saya memang ibu rumah tangga saja, daripada nggak ada kerjaan ya saya mencoba mempelajari resep membuat martabak manis versi mini,” ungkap sholikah saat di temui beberapa waktu lalu.

Waktu pertama jualan, Sholikah berjualan setiap pagi di depan MI Salafyah Kajen mulai pukul 06.00 WIB. Namun, karena banyak pelanggan yang meminta agar ia buka juga di sore hari, akhirnya Sholikah menambah jam dan lokasi jualannya.

“Banyak yang bilang pengen beli waktu sore, dan respon pembeli juga bagus. Jadi sekarang saya buka lagi mulai pukul 16.00 WIB di sebelah timur Toserba Pantes,” terang Sholikah.

Menu martabak mini yang dijual cukup beragam. Dia menawarkan tiga kategori topping, yaitu toping glaze, toping lain-lain, dan toping selai. Untuk toping glaze, tersedia varian choco crunch, tiramisu, dan cokelat. Sementara toping selai meliputi strawberry, blueberry, nanas, melon, dan berbagai rasa lainnya.

“Kalau harga per item martabak manis mini ini saya jual mulai Rp3.000 hingga Rp4.000. Menyesuaikan topongnya,” bebernya.

Baca Juga: Kholik, Pengusaha Ronde yang Sukses Buka Tiga Cabang di Pati

Dalam menjalankan usahanya, Sholikah tak berkerja sendiri. Ia dibantu oleh suami dan juga saudaranya.

“Alhamdulillah ramai terus. Kalau tidak ada yang bantu ya kualahan. Saya butuh dibantu menyiapkan adonan dan melayani pelanggan,” tambahnya.

Penulis: Wulan Divatia Dewi, Mahasiswa PPL PBSI UMK

Editor: Haikal Rosyada

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER