BETANEWS.ID, KUDUS – Menjelang sore, suasana di kawasan GOR Wergu Wetan, Kudus, tampak semakin ramai. Anak-anak muda mulai berdatangan untuk berolahraga, sementara sebagian lainnya memilih nongkrong santai di sepanjang trotoar. Di antara deretan pedagang kuliner, aroma jagung bakar yang menggoda tercium dari sebuah warung bercat kuning.
Warung tersebut tak lain adalah Warung Jagung Bakar Bu Sablah, salah satu tempat legendaris yang telah berdiri sejak 1988. Kini, warung tersebut dikelola oleh Ristiani (37), putri dari almarhumah Bu Sablah, sang pendiri.
Baca Juga: Laris Manis, Sate Kenyil Kang Cepot Kudus Terjual 1.000 Tusuk Sehari
Meski sudah berpindah tangan ke generasi kedua, citarasa jagung bakar yang disajikan tetap autentik. Yakni jagung manis yang dibakar di atas bara arang, dioles bumbu racikan gurih-manis, lalu diberi sambal pedas khas yang bikin ketagihan.
“Saya tetap pakai cara masak ibu dulu, nggak ada yang diubah. Resepnya masih asli,” ujar Ristiani saat ditemui di sela kesibukannya melayani pelanggan.
Tak hanya jagung bakar, Warung Bu Sablah juga menawarkan aneka camilan lain seperti frozen food, gorengan, hingga jerohan, semua dengan harga ramah di kantong. Cukup merogoh kocek antara Rp3.000 hingga Rp8.000, sesuai varian dan ukuran porsi.
“Kami buka setiap hari mulai pukul 11.00 siang hingga 23.00 malam. Biasanya paling ramai itu mulai jam empat sore sampai malam. Banyak yang nongkrong sekalian ngemil,” bebernya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Selain bisa dapat dinikmati di tempat, Warung Bu Sablah juga membuka layanan pemesanan secara online melalui GrabFood dan Maxim. Hingga saat ini, Ristiani belum punya rencana membuka cabang dan memilih untuk fokus di satu tempat dulu.
Baca Juga: Dijual Hangat-Hangat, Aneka Rosol Misbah Selalu Laris Diborong Wisatawan
“Banyak yang minta buka cabang, tapi saya masih fokus di sini aja dulu. Capek juga kalau harus ngatur banyak tempat. Untuk penghasasilan ya lumayan lah, kadang rame banget, kadang ya biasa aja. Nggak tentu,” ujarnya.
Penulis: Iffani Alya Putri, Mahasiswa UIN Sunan Kudus
Editor: Haikal Rosyada