BETANEWS.ID, KUDUS – Program Studi (Prodi) Sistem Informasi (SI) Universitas Muria Kudus (UMK) berhasil meluluskan mahasiswa terbanyak di Fakultas Teknik pada wisuda tahun 2025. Dari total 283 lulusan Fakultas Teknik, 116 di antaranya berasal dari Prodi SI, menjadikannya penyumbang lulusan terbanyak untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
Menariknya, sebanyak 39 dari 116 lulusan Prodi SI tahun ini menyelesaikan studinya tanpa mengerjakan skripsi. Hal ini merupakan bagian dari program yang dibuat untuk memudahkan mahasiswa, khususnya Prodi Sistem Informasi agar lebih mudah lulus Sarjana.
Baca Juga: Belajar dari Kegagalan, Prof Intiyas Ajak Mahasiswa UMK Miliki Growth Mindset
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah lulusan tanpa skripsi mengalami peningkatan signifikan. Tahun 2024 hanya ada sekitar 11 orang yang memilih skema non-skripsi dari total 97 lulusan prodi Sistem Informasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kaprodi Sistem Informasi UMK, Dr. Ir. Muhammad Arifin, S.Kom., M.Kom., IPM, menjelaskan bahwa program non-skripsi di Prodi Sistem Informasi mulai ada sejak tahun 2024. Adanya program tersebut menurutnya, sangat membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan skripsi.
Pria yang juga menjabat Wakil Dekan III Fakultas Teknik UMK itu menyebut, bahwa program tersebut merupakan bagian implementasi kebijakan baru sesuai arahan Menteri Pendidikan sebelumnya, Nadiem Makarim, yang membuka opsi tugas akhir non-skripsi dengan beberapa skema alternatif.
“Ada enam skema tugas akhir yang bisa dipilih mahasiswa, mulai dari skripsi reguler hingga publikasi ilmiah. Misalnya, ketika mahasiswa sudah membuat aplikasi yang digunakan di perusahaan dan mendapat rekognisi, maka itu bisa menggantikan skripsi. Begitu juga jika mahasiswa berhasil mempublikasikan artikel di jurnal Sinta 1 atau 2, mereka bisa lulus tanpa skripsi maupun ujian,” ujarnya.
Skema lain mencakup rekognisi karya ilmiah, artikel ilmiah dengan atau tanpa ujian, serta pencapaian sebagai finalis Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Dalam praktiknya, mahasiswa yang memilih skema non-skripsi hanya perlu melakukan 4–6 kali pertemuan bimbingan, jauh lebih sedikit dibandingkan skripsi reguler yang mensyaratkan minimal 12 hingga 14 pertemuan.
“Dengan skema-skema ini, Prodi SI menjadi yang paling banyak meluluskan mahasiswa di Fakultas Teknik, walaupun bukan prodi terbesar. Ini menunjukkan efektivitas implementasi program ini,” ungkapnya di acara Wisuda Fakultas Teknik di Hotel Gripta Kudus, Rabu (7/5/2025).
Arifin menambahkan, ke depan pihaknya berencana menambah skema alternatif lainnya, namun tetap memastikan capaian pembelajaran dan kualitas lulusan setara dengan lulusan skripsi reguler.
“Kami pastikan meskipun tanpa skripsi, kualifikasi lulusan tetap sama. Skema-skema ini juga menyiapkan mahasiswa untuk tantangan dunia kerja yang nyata,” tuturnya.
Baca Juga: Keren! 20 Produk UMKM Kudus Bakal Tampil Pameran di Libya
Salah satu wisudawan yang memilih program non-skripsi adalah Gufron Tamami. Ia mengaku, sangat terbantu dengan skema publikasi jurnal Sinta 2 yang diikutinya. Ia menyebut, bahwa selain lebih ringkas, prosesnya juga memberikan pengalaman yang lebih relevan dan efisien.
“Untuk proses, saya mengikuti seminar, kemudian menyusun jurnal dan mempublikasikan ke jurnal yang dipilih. Setelah jurnal tayang, saya langsung bisa sidang tanpa harus melalui proses skripsi panjang. Ini sangat membantu dan mempersingkat waktu untuk alternatif selain skripsi,” terangnya.
Editor: Haikal Rosyada