BETANEWS.ID, KUDUS – Jalan Bonajar Puyoh-Soco yang sebelumnya tak tersentuh oleh perbaikan selama kurang lebih delapan tahun, akan diperbaiki tahun ini. Jalan yang merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus tersebut akan dilakukan perbaikan di pertengahan Juni 2025 melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kudus, Harry Wibowo menyampaikan, bahwa jalan Bonajar Puyoh-Soco sebelumya sudah dianggarkan di tahun 2024 lalu. Namun menurutnya, dana yang sebelumnya dianggarkan untuk perbaikan jalan tersebut dialihkan ke pembangunan sentra industri hasil tembakau (SIHT).
Baca Juga: Hadir di Kegiatan Pendalaman Manasik Haji Kudus, Nur Hasilkan Omzet Rp8 Juta Sehari
“Karena SIHT Kabupaten Kudus pada ,2026 harus sudah operasi. Sehingga beberapa anggaran di PUPR dialihkan ke pembangunan tersebut,” bebernya.
Untuk itu, pihaknya kembali berupaya untuk menganggarkan dalam memperbaiki jalan Bonajar Puyoh-Soco di tahun ini. Hingga saat ini proses pengusulan perbaikan jalan tersebut dalam tahap persiapan dokumen tender.
“Jadi untuk pelaksanaan kegiatan perbaikan jalan rusak di Desa Puyoh akan dilaksanakan paling tidak di pertengahan Juni nanti,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dana yang direncanakan untuk memperbaiki jalan rusak sepanjang kurang lebih satu kilometer tersebut sebesar Rp1,15 miliar dari dana DBHCHT 2025. Menurutnya, perencanaan perbaikan jalan dengan AC-WC (Asphalt Concrete-Wearing Course).
“Kepada masyarakat mohon bersabar. Karena kami secara fungsi mengoptimalkan anggaran yang ada. Semoga di perubahan nanti ada penambahan anggaran, sehingga jalan rusak bisa ditangani lebih cepat. Tahun ini fokus kami melakukan pengerjaan skala prioritas yang berefek besar,” tuturnya.
Baca Juga: Kabupaten Kudus Sudah UHC, Tapi Tunggakan Iuran JKN Capai Rp38,8 M
Harry menambahkan, di tahun ini untuk pengerjaan jalan ada empat titik yang menjadi fokus utama. Selain Jalan Bonajar Puyoh-Soco, juga ada pengerjaan jalan rusak di Jalan Sunan Kudus, Jalan Sidorekso-Banget, dan Jalan Pladen-Jawik.
“Karena sebanyak 42 titik yang kita usulkan di tahun ini, hanya bisa melaksanakan pengerjaan di empat titik saja. Mengingat adanya efisiensi anggaran, kami melihat empat titik ini menjadi prioritas, dilihat dari kerusakan dan paling urgent,” imbuhnya.
Editor: Haikal Rosyada