BETANEWS.ID, PATI – SMA PGRI 2 Kayen, Pati, kembali menunjukkan prestasi yang membanggakan di kancah nasional. Siswa-siswi dari sekolah ini terus menelurkan karya-karya yang inovatif.
Kali ini, salah satu siswinya bernama Gudmaniati berhasil membuat inovasi keren, yakni menciptakan kain dari daun nanas anti ultraviolet atau sinar UV.
Baca Juga: Kerusakan Jalan Prawoto Direncanakan Mulai Diperbaiki Pekan Depan
Gudmaniati menyebut, bahwa inovasi itu terinspirasi dari banyaknya nanas yang tumbuh di Indonesia, terutama di wilayah sekitar tempat tinggalnya. Namun komoditas itu belum maksimal dalam pemanfaatannya.
“Saya memilih penelitian ini karena Indonesia merupakan salah satu negara penghasil nanas terbesar. Kebetulan daerah saya juga penghasil nanas, yang limbahnya tidak dimanfaatkan secara optimal. Sehingga limbahnya itu menumpuk, ” ujar Gudmaniati.
Selain itu, Indonesia yang memiliki iklim tropis, juga menjadi bagian dari idenya untuk menciptakan kain dari daun nanas anti UV. Sebab, sinar UV bisa menimbulkan permasalahan terhadap kulit.
“Sekarang banyak kain yang tidak dilapisi anti UV. Sehingga menyebabkan berbagai masalah kulit. Seperti halnya iritasi dan kanker kulit, ” debutnya.
Ia menyebut, bahwa penelitian yang dilakukan untuk menciptakan kain dari daun nanas anti UV itu, membutuhkan waktu sekitar 5 bulan.
Dalam kurun waktu itu, penelitian yang dilakukannya juga mengalami kendala. Karena prosesnya masih dilakukan secara manual. Sehingga, membutuhkan waktu lebih lama.
Ia menyebut, untuk kain ukuran 100 X 60 cm, membutuhkan sekitar 15 kilogram daun nanas.
Sementara, Guru Pembimbing SMA PGRI 2 Kayen, Amnah Nur Alfiah menyebut, berkat inovasi itu, siswanya meraih penghargaan honorable mention pada ajang Science Project Olympiad (ISPO) tahun 2025. Peserta didiknya ini, bersaing dengan 189 finalis di ajang bergengsi tersebut.
“Kain dari daun nanas ini sangat berpotensi dipasarkan secara global. Karena ini menggunakan limbah daun nanas yang pemanfaatannya tidak optimal, ” sebutnya.
Dirinya menjelaskan, bahwa pada kain yang terbuat dari daun nanas itu ditambahkan senyawa seng oksida (ZnO) sebai anti ultraviolet. Karena menurutnya, sinar ultraviolet itu membahayakan bagi kulit, yang bisa menyebabkan iritasi bahkan ruam pada kulit.
Baca Juga: Ramai Diserbu Wajib Pajak, Samsat Pati Sediakan Layanan Kopi Gratis untuk Pengunjung
Sedangkan Kepala SMA PGRI 2 Kayen Fitri Maria Ulfah mengaku bersyukur atas hasil inovasi siswanya. Terlebih hasil temuan itu berpotensi untuk dikembangkan dan dipasarkan untuk publik.
“Saat ini kami juga tengah menjajaki kemungkinan kerjasama agar dapat diproduksi secara massal. Terlebih inovasi ini mampu memberikan terobosan dalam dunia fashion, sehingga bisa dikembangkan lagi,” pungkasnya.
Editor: Haikal Rosyada