BETANEWS.ID, JEPARA – Regenerasi pengrajin ukir di Kabupaten Jepara menjadi persoalan serius yang harus dipikirkan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara.
Karno, salah satu pengukir senior mengungkapkan bahwa saat ini jumlah pengrajin relief murni yang memiliki bengkel sendiri di Desa Senenan hanya tersisa sekitar 10 orang saja.
Baca Juga: Pemutihan Pajak di Jepara Raup Rp3,8 M dalam Sepekan
“Minat generasi muda untuk menjadi pengukir sangat rendah, ditambah lagi dengan tantangan pemasaran yang semakin sulit. Kami khawatir seni ukir Jepara bisa punah kalau tidak ada upaya serius,” katanya pada Rabu, (16/4/2025).
Menanggapi persoalan tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Agus Sutisna berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bisa bersinergi untuk menangani persoalan regenerasi ukir di Jepara.
Pihaknya juga berkomitmen untuk memperjuangkan keberlanjutan seni ukir Jepara melalui beberapa langkah strategis. Salah satunya adalah dengan mendorong agar seni ukir Jepara diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO.
“Harapannya, pengakuan tersebut tidak hanya mengangkat nilai seni ukir di mata dunia, tetapi juga meningkatkan nilai ekonominya dan memperkuat identitas budaya bangsa,” katanya.
Selain itu, ia juga berencana untuk menyelenggarakan event furniture berskala internasional secara rutin setiap tahun. Langkah ini diharapkan mampu membuka akses pasar yang lebih luas bagi para pengrajin lokal, sekaligus memperkenalkan karya mereka ke tingkat global.
Namun, ia menegaskan bahwa upaya tersebut tidak akan maksimal tanpa dukungan dan keseriusan dari pemerintah daerah. Beberapa hal yang menurutnya perlu menjadi perhatian yaitu terkait pemasaran yang berkelanjutan dalam bentuk pendampingan dan promosi terpadu.
Bantuan sosial langsung bagi pengrajin dan keluarganya, termasuk dukungan pendidikan bagi anak-anak pengukir serta akses permodalan yang mudah dan tanpa agunan, guna memperkuat keberlangsungan usaha kerajinan.
Baca Juga: Tambang Galian C di Desa Sumberrejo Jepara Dikeluhkan Warga, Wiwit: ‘Nanti Kita Cek’
“Harapan kami, langkah-langkah ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga dapat dijadikan sebagai bagian dari regulasi daerah yang melindungi dan mengembangkan seni ukir Jepara,” ujarnya.
Dengan adanya perhatian dan kebijakan yang berpihak, diharapkan seni ukir Jepara dapat terus lestari dan tetap mendunia sebagai simbol keunggulan budaya dan kreativitas masyarakat Jepara.
Editor: Haikal Rosyada