BETANEWS.ID, KUDUS – Di Jalan Sunan Kudus, Desa Demaan, terdapat toko keciput yang legendaris. Selama Ramadan, toko itu ramai dikunjungi berbagai kalangan untuk membeli jajanan khas Kudus itu.
Usaha yang sudah ada sejak 1985 itu kinis udah diteruskan oleh cucunya, Hikman Maulawi (40). Dalam ceritanya, usaha keciput ini dirintis oleh sang nenek dan kemudian diteruskan oleh ayahnya. Dari yang awalnya hanya menerima pesanan, usaha ini terus berkembang dan akhirnya punya Toko Keciput Spesial pada 2005.
“Dulu awalnya hanya keciput orisinal saja, tapi sekarang kami punya empat varian rasa, yaitu cokelat, pandan, keju, dan jagung bakar. Tapi yang paling laris tetap keciput original,” ujar Hikman, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Dari Jual Pukis Remaja di Kudus Ini Raup Ratusan Ribu Sehari
Selain keciput, toko ini juga menyediakan berbagai jenis jajanan kering khas Kudus, seperti widaran, kacang bawang, madu mongso, jumputan atau rengginang, dan jenang. Namun, hanya keciput, widaran, dan kacang bawang yang diproduksi sendiri, sementara jajanan lainnya berasal dari pemasok.
Menjelang Lebaran, permintaan keciput biasanya meningkat drastis. Jika pada hari biasa produksi keciput berkisar 200 kilogram per bulan dengan hanya dua karyawan, menjelang lebaran produksinya melonjak hingga 700 hingga 800 kilogram per bulan. Bahkan, saat bulan puasa, produksi bisa mencapai satu ton.
“Cukup jauh perbedaannya, makanya jumlah karyawan juga bertambah. Dari yang awalnya cuma dua orang, sekarang sudah tujuh orang,” jelas Hikman.
Baca juga: Sego Godong Jati di Rendeng Kudus Ini Harganya Cuma Rp5 Ribu
Keciput yang dijual Hikman tersedia berbagai kemasan, mulai dari 200 gram hingga 2,5 kilogram. Harga keciput original dibanderol Rp84.000 per kilogram, sementara varian rasa dijual dengan harga Rp88.000 per kilogram.
Tak hanya keciput, Hikman juga menawarkan paket hampers Lebaran berisi jenang, madu mongso, kacang bawang, dan rengginang, dengan harga mulai Rp100.000, tergantung isiannya.
Penulis: Zuhaira Millatina, Mahasiswa Magang UNISNU Jepara
Editor: Ahamd Rosyidi
