BETANEWS.ID, KUDUS – Di depan sebuah toko pakaian di Desa Gribig, Kecamatan Gebog, Kudus, sebuah outlet minuman tampak mencolok dengan tumpukan jeruk dan lemon segar yang tersusun rapi di etalasenya. Di balik meja kecil itu, seorang wanita berhijab coklat sibuk meracik pesanan pelanggan. Dialah Fira Farista (38), pemilik usaha es jeruk dan lemon yang baru berjalan sekitar dua bulan.
Sebelum berjualan es, Fira sebenarnya sudah lebih dulu berdagang buah di pinggir jalan. Namun, seiring waktu, usahanya mulai sepi pembeli. Tak ingin menyerah, ia memutar otak dan mencoba sesuatu yang baru, menyajikan jeruk sunkist dan lemon dalam bentuk minuman segar.
“Kita kan awalnya jual buah, terus kepikiran kalau jeruk sunkist diperas langsung, rasanya lebih original dan enak,” ujar Fira saat ditemui beberapa waktu lalu.
Baca juga: Es Buah di Kedungdowo Kudus Ini Harganya Cuma Rp3 Ribu
Keputusannya itu ternyata membuahkan hasil. Minuman segarnya mulai banyak diminati, bahkan ia kini sudah membuka cabang di daerah Glantengan. Dalam sehari, ia mampu menjual puluhan hingga ratusan cup es jeruk.
“Kalau di sini (Gribig) standar sih, soalnya banyak yang jual es juga. Tapi kalau di cabang Glantengan, karena daerah kota, lebih ramai,” ungkapnya.
Di outletnya, pelanggan bisa memilih berbagai varian, mulai dari es jeruk sunkist, lemon, hingga jeruk lokal. Ada juga tambahan seperti madu, susu, soda, dan yakult yang bisa dipilih sesuai selera. Harga satu cupnya berkisar antara Rp13.000 hingga Rp20.000 untuk jeruk sunkist dan lemon, sedangkan es jeruk lokal dibanderol lebih murah, mulai Rp9.000 hingga Rp14.000.
Baca juga: Penjualan Kelapa Muda Rustim Meningkat hingga Dua Kali Lipat saat Ramadan
Untuk menjaga rasa, Fira sangat memperhatikan kualitas buah miliknya. Ia tak sembarang memilih bahan baku karena ia sangat menjaga kepercayaan pelanggan dengan cara menghadirkan buah yang tetap fresh.
“Bahan baku dapat dari stasiun buah di Semarang dan Jogja, buahnya impor dari China,” bebernya.
Penulis: Arum Tri Handayani, Mahasiswa Magang PBSI UMK
Editor: Ahmad Rosyidi