BETANEWS.ID, KUDUS – Lapak Es Buah Murah Rasa milik Muhammad Arif (28) di Jalan Raya Jetak, Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus, tampak dipadati pembeli. Mereka datang silih berganti, ada yang membeli satu porsi kecil, ada pula yang membawa pulang es buah dalam jumlah besar.
Dengan cekatan, Arif menuangkan es batu dan isian buah segar ke dalam wadah, menambahkan susu, gula, serta campuran lainnya. Setelah semuanya siap, ia mengaduknya dengan semangat, memastikan setiap porsi es buah tersaji dengan rasa terbaik.
Pria asal Demak itu memulai usahanya sejak 2011 di Jakarta. Namun, pandemi Covid-19 membuat usahanya terpuruk dan harus gulung tikar. Tidak menyerah, Arif memutuskan untuk pulang kampung dan memulai kembali usahanya di Jepara. Kini, ia bahkan sudah membuka cabang baru di Kudus.
Baca juga: Alpukat dan Durian Kocok Kurro, Minuman Segar yang Menggoda Selera
“Awalnya berjualan es buah di Jakarta, tapi karena terdampak pandemi, saya pulang kampung untuk melanjutkan usaha di Jepara. Sekarang, saya sudah punya cabang di Kudus,” ungkap Arif saat ditemui beberapa waktu lalu.
Es buah yang dijual Arif dibuat dari bahan berkualitas. Campuran susu, gula, bubuk nabati, dan buah-buahan segar tanpa bahan kimia menjadi kunci kenikmatannya. Setiap hari, Arif memproduksi delapan ember besar berkapasitas 20 liter untuk memenuhi permintaan pelanggan.
“Kami selalu memilih buah segar terbaik agar rasa tetap terjaga. Dalam sehari, biasanya habis tujuh hingga delapan ember besar. Kebersihan dan kualitas bahan selalu jadi prioritas utama,” jelasnya.
Baca juga: Perpaduan Es Teler dan Es Krim yang Bikin Ngiler di Panggang Jepara
Salah satu daya tarik Es Buah Murah Rasa adalah banyaknya varian rasa yang ditawarkan, seperti mangga, alpukat, hingga cappuccino cincau. Dengan harga hanya Rp3.000 per porsi, es buah ini menjadi pilihan favorit banyak orang.
“Alhamdulillah peminatnya banyak. Mungkin karena enak dan murah, hanya Rp3.000 per porsi, jadi sangat terjangkau. Kalau buka, biasanya kami buka mulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB,” tambahnya.
Penulis: Fiska Aditia, Mahasiswa Magang PBSI UMK
Editor: Ahmad Rosyidi
