BETANEWS.ID, KUDUS – Di sebuah kedai berwarna kuning dan hijau yang terletak di depan area parkir Rumah Sakit Aisyiyah Kudus, terlihat seorang perempuan berhijab hitam yang sibuk menyiapkan pesanan. Ia cekatan menuangkan minuman ke dalam gelas cup sesuai permintaan pelanggan yang tampak sedang memilih menu di depan kedai.
Kedai ini adalah Alpukat dan Durian Kocok Kurro, yang terletak di Jln. Hos Cokroaminoto No. 105, Mlati Lor, Kecamatan Kota, Kudus. Meski sibuk dengan kegiatan melayani pelanggan, Qolby Firdaus, salah satu karyawan kedai, dengan ramah bersedia bercerita tentang kedai minuman segar tersebut.
“Kami menjual minuman berbasis buah yang dibuat dengan cara dikocok. Ada banyak pilihan buah seperti stroberi, mangga, durian, dan alpukat, serta berbagai topping seperti oreo, millo, dancaw, cokelat, keju, dan ekstra,” jelasnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Baca juga: Dari Jual Pukis Remaja di Kudus Ini Raup Ratusan Ribu Sehari
Selain varian buah yang beragam, pelanggan dapat menyesuaikan pilihan topping sesuai selera. Semua bahan yang digunakan untuk minuman ini dijaga kualitasnya agar tetap segar dan nikmat.
“Buahnya kami dapatkan dari berbagai daerah, seperti Muria dan Medan. Duriannya asli dari Medan,” ungkapnya.
Pembuatan minuman di kedai ini cukup praktis. Dia menjelaskan bahwa prosesnya dimulai dengan memasukkan es batu ke dalam wadah, diikuti dengan susu, gula, dan buah pilihan. Setelah semua bahan dimasukkan, wadah ditutup dan dikocok hingga tercampur rata, kemudian dituangkan ke dalam gelas cup untuk disajikan.
Menu andalan di kedai itu yakni durian kocok, yang memiliki cita rasa manis khas durian Medan. Durian yang digunakan dikenal dengan kualitasnya yang sangat baik, menjadi pilihan utama bagi pelanggan yang mencari rasa otentik.
Baca juga: Manis Gurihnya Selat Solo Mami di Tumpangkrasak Kudus yang Sudah Punya 2 Cabang
“Kebanyakan pelanggan kami adalah anak muda. Setiap hari, kami bisa menjual antara 50 hingga 100 cup,” bebernya.
Meskipun harga minuman cukup terjangkau, yakni antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per cup, kedai ini mampu mencapai omset hingga satu juta rupiah per hari.
Penulis: Arum Tri Handayani, Mahasiswa Magang PBSI UMK
Editor: Ahmad Rosyidi