31 C
Kudus
Senin, Maret 24, 2025

Karmain Sayangkan Ada Pangkalan di Kudus yang Tak Bolehkan Warga Beli Gas Elpiji

BETANEWS.ID, KUDUS – Warga Kabupaten Kudus sudah sepekan ini kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Salahs atu pangkalan yang jadi jujugan pembeli hingga antrean mengular adalah milik Karmain di Desa/Kecamatan Bae.

Karmain mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi distribusi gas elpiji di Kudus. Ia menyayangkan adanya antrean panjang yang terjadi lebih dari satu minggu terakhir di tempatnya, sementara beberapa pangkalan lain tidak melayani masyarakat dengan baik.

“Untuk pangkalan lain, kalau bisa melayani konsumen langsung. Kasihan mereka sudah muter cari gas tidak dapat. Bar-barane dikirim dari Pertamina, pintu ditutup, gak oleh ono wong tuku. (Tak tahunya setelah dikirim dari Pertamina pintu (pangkalan) ditutup, tidak boleh ada yang beli, itu yang terjadi begitu,” ungkapnya.

-Advertisement-

Baca juga: Warga Kudus Masih Kesulitan Dapatkan Gas Elpiji, Sampai Rela Antre Berjam-Jam

“Kebanyakan pangkalan seperti itu. Indikasinya, kemungkinan mereka melayani bakul-bakul itu, tidak mempunyai rasa kasihan sama masyarakat. Kalau masalah harga ndak tahu. Tapi sistem (pelayanan saat ini) yang paling utama untuk melayani konsumen langsung,” tambahnya.

Hal itu dia sampaikan setelah melihat kondisi pangkalan tempatnya yang pembelinya selalu membeludak. Bahkan, ketika ketersediaan elpiji di sana habis, meraka terpaksa kembali dengan tangan kosong.

“Di sini memang antre, tapi Pertamina sudah berusaha menambah pasokan. Mudah-mudahan dalam dua atau tiga hari ke depan bisa normal kembali,” kata Karmain saat ditemui di pangkalannya di Desa Bae RT 1 RW 2, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Kamis (6/2/2025).

Baca juga: Pastikan Stok Aman, Pertamina Distribusikan 900 Ribu Gas Melon di Jateng-DIY

Menurutnya, setiap hari pangkalannya mendapatkan jatah 100 tabung gas, atau sekitar 600 tabung per minggu. Ia memastikan harga jual tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp18.000 per tabung.

“Kami gak berani jual di atas HET, kasihan warga. Satu jam sebelum gas datang, mereka sudah menunggu karena mau masak gak bisa,” ungkapnya.

“Pokoknya ini menguji kesabaran, tidak kebagian kembali besok. Jadi di sini selalu melayani setiap hari kecuali hari Minggu,” imbuhnya.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERPOPULER