31 C
Kudus
Minggu, Februari 16, 2025

Gas Melon Langka, Pelaku UMKM di Pati Terpaksa Gunakan Kayu Bakar

BETANEWS.ID, PATI – Meski Presiden Prabowo Subianto sudah membolehkan pengecer berjualan kembali gas melon, tapi sampai saat ini keberadaan gas elpiji 3 kilogram masih langka. Di sejumlah wilayah Kabupaten Pati, masyarakat masih kesulitan untuk mendapatkan gas subsidi tersebut.

Seperti halnya di wilayah Kecamatan Kayen. Imbas masih langkanya gas melon tersebut, membuat warga terpaksa harus menggunakan kayu bakar untuk keperluan memasak. 

Hal ini dialami salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Restutik. Pemilik usaha keripik tempe dengan brand Alyya Food itu, terpaksa memakai kayu bakar untuk bisa memasak atau menggoreng keripik tempe.

-Advertisement-

Baca juga: Pemkab Jepara Ajukan Tambahan 2 Juta Tabung Gas Elpiji 3 Kg 

“Sekitar seminggu ini gas susah. Jadi supaya saya tidak kehabisan stok keripik, saya pakai kayu bakar untuk solusi stok keripik saya terjaga, ” ujar warga Desa Kayen, Kecamatan Kayen, Pati, Rabu (5/2/2025). 

Dalam sehari, katanya, biasanya ia bisa menghabiskan dua sampai dengan tiga tabung gas elpiji 3 kilogram untuk keperluan menggoreng keripik tempe. Namun, dengan kondisi gas yang saat ini langka, ia harus beralih ke kayu bakar. 

Langkanya gas melon tersebut, saat ini ia paling cepet bisa tiga hari baru mendapatkannya. Itupun, menurutnya ia harus mencari ke luar desa  hingga kecamatan. Seperti halnya ke Tambakromo dan Sukolilo. 

Sedangkan untuk harga gas melon, saat ini berada di kisaran Rp 20 ribu hingga Rp 25 ribu di tempat pengecer. 

“Kalau harga bervariatif ya. Ya kadang dapat Rp 20 ribu, Rp 23 ribu dan paling mentok ya di harga Rp 25 ribu,” ungkapnya.

Baca juga: Kelangkaan Elpiji Dikeluhkan Warga Kudus, Misalkan Ada Harganya Tinggi

Ia pun berharap, kondisi seperti ini bisa segera teratasi. Yakni, keberadaan gas elpiji 3 kilogram bisa lancar kembali seperti semula. 

Dengan begitu, menurutnya para pelaku usaha juga bisa memproduksi dengan lancar. Sehingga perekonomian bisa stabil bahkan bisa meningkat. Begitu juga dengan masyarakat lainnya juga mudah untuk memenuhi kebutuhan memasak.

Editor: Ahmad Muhlisin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

42,000FansSuka
13,322PengikutMengikuti
30,973PengikutMengikuti
153,000PelangganBerlangganan

TERPOPULER